Beyond Nature, Bingkai Nubuat Batin Dua Pelukis asal Nagara di Yogyakarta

Robert Nasrullah dan Hajriansyah, dua seniman asal Kalimantan Selatan (Kalsel) bakal menggelar pameran lukisan di Greenhost Boutique Hotel, Jalan Prawirotaman I

Pameran lukis yang digelar mulai 1 hingga 28 April 2023 itu mengambil tema "Beyond Nature: Dua Nagara". Foto-Hajriansyah for apahabar

apahabar.com, BANJARMASIN - Robert Nasrullah dan Hajriansyah, dua seniman asal Kalimantan Selatan (Kalsel) bakal menggelar pameran lukisan di Greenhost Boutique Hotel, Jalan Prawirotaman II Nomor 629 Brontokusuman, Mergangsan, Yogyakarta.

Pameran lukis yang digelar mulai 1 hingga 28 April 2023 itu mengambil tema "Beyond Nature: Dua Nagara".

Bukan tanpa alasan diksi ini dipilih. Bila diterjemahkan, Beyond Nature bisa berarti melampaui alam. Adapun alam yang dimaksud adalah alam material.

Artinya, secara tersirat kedua pelukis ingin menceritakan jika lukisan-lukisan yang dipamerkan kali ini merupakan hasil dari perenungan-perenungan batin mereka.

"Dalam paradigma masyarakat tradisional ada pandangan, di balik alam yang nyata, ada fenomena lain yang mengiringinya. Di balik yang lahir, ada yang batin. Dan bersisisan dengan yang nyata ada 'kenyataan' yang gaib," kata Hajriansyah

Bagi seniman, kata Hajri, ada jiwa di balik lukisannya, yang bisa terekspresikan melalui istilah “jiwa ketok”, "greng", "taksu”, dan lain sebagainya.

"Fenomena inilah yang niscaya mengilhami kami untuk mengikat serta jiwa ke dalam lukisan yang akan dipamerkan kali ini," ujarnya.

Sementara Dua Nagara mengartikan kalau keduanya berasal dari kultur geografis yang sama yakni sebuah kota kecil bernama Nagara di Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalsel.

"Saya dan Robert, sama-sama berasal dari Nagara," ceritanya.

Di samping itu, Hajriansyah menilai Nagara sebagai daerah yang punya nilai historis tinggi. Nagara merupakan sebuah kampung tua di Kalsel yang pernah menjadi ibukota kerajaan Hindu pada abad ke-14/15.

Nagara juga punya reputasi sebagai produsen para ‘tuan guru’, istilah lokal untuk menyebut pemuka agama islam.

Dari Nagara ini pula, ujar Hajriansyah, lahir banyak pengusaha, guru dan lebih khusus lagi, seniman.S

elain simbol tradisi, keduanya menganggap Nagara sebagai sebuah visi dan latarbelakang untuk berkreasi.

"Nagara dengan demikian adalah sebuah sejarah, sebuah semangat, sebuah inspirasi, dan juga imajinasi yang mempengaruhi cara berpikir dan cara berkarya kami," tandas Hajri.

Pameran itu akan dibuka mulai Sabtu (1/4) sekira pukul 16.00 WIB oleh Direktur YLKIS, Hairus Salim, seorang budayawan yang juga berdarah Banjar.