Musda HIPPI Jakarta

Besok Musda HIPPI Digelar, Bahas Jakarta sebagai Pusat Bisnis

Esok, Musda IX HIPPI digelar di Hotel Aryaduta. Di Musda akan dibahas bagaimana kesiapan Jakarta menjadi pusat bisnis setelah Jakarta tak menjadi Ibukota lagi

Ketum DPD HIPPI DKI Jakarta Sarman Simanjorang melaporkan persiapan Musda IX HIPPI DKI Jakarta, kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga S Uno yang juga menjabat Ketua Dewan Pembina DPD HIPPI DKI Jakarta. Foto: Dok. Sarman Simanjorang.

apahabar.com, JAKARTA- Besok, Rabu (7/12) Musyawarah Daerah (Musda) IX Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) digelar di Hotel Aryaduta. Dalam Musda akan dibahas juga bagaimana kesiapan Jakarta menjadi pusat bisnis setelah Jakarta tak menjadi Ibukota lagi.

"Forum Dialog akan mendalami dan membahas secara tuntas akan strategi, upaya dan kesiapan Jakarta sebagai pusat ekonomi dan bisnis paska perpindahan ibukota," kata Ketua Umum HIPPI DKI Jakarta, Sarman Simanjorang kepada apahabar.com, Selasa (6/12).

Forum Dialog adalah rangkaian acara  Musda IX DPD HIPPI DKI Jakarta yang rencananya akan dibuka resmi oleh Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.

"Dengan pokok bahasan sesuai dengan tema Musda yaitu Mewujudkan Jakarta sebagai Pusat Ekonomi dan Bisnis Nasional Paska Perpindahan Ibukota," ujar Sarman.

Sarman menjelaskan forum dialog ini dilaksanakan untuk merespon kebijakan pemerintah yang akan memindahkan Ibukota dari Jakarta.

Sesuai dengan UU No. 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka dengan perpindahan ibukota dari Jakarta, maka UU tersebut diatas akan direvisi.

"Yang menjadi pertanyaan, Jakarta menyandang status sebagai apa jika ibukota sudah resmi pindah ke Ibukota Negara di Kalimantan Timur," ucap Sarman.

Menurut Sarman, dari aspirasi yang berkembang diharapkan Jakarta akan menyandang status sebagai pusat ekonomi dan bisnis nasional.

Harapan itu bukan tanpa dasar, mengingat Jakarta selama ini disamping sebagai Ibukota juga sebagai pusat ekonomi dan bisnis.

'Pusat Investasi, Pariwisata, MICE dan perputaran uang nasional," papar Sarman.

Menurutnya, status sebagai pusat ekonomi dan bisnis sangatlah mendasar mengingat ekonomi Jakarta selama ini sudah memberikan kontribusi.

Jakarta menyumbang sebesar 17% terhadap perekonomian nasional.

Bahkan secara rata rata pertumbuhan ekonomi Jakarta menjadi barometer terhadap perekonomian nasional.

"Karena pertumbuhan ekonomi Jakarta selalu lebih tinggi dibanding dengan nasional," kata Sarman.

Di sisi lain bahwa hampir keseluruhan kantor pusat berbagai perusahaan besar di Indonesia berada di kota Jakarta.

Forum Dialog ini akan menghadirkan berbagai narasumber.

Nara Sumber yang akan tampil adalah Asisten Perekonomian Pemprov DKI Jakarta Sri Haryati dan Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta, Endang Kurnia Saputra.

Selain itu, tampil juga Direktur Komersial dan Kelembagaan Bank DKI Herry Djufraini dan Ketua Umum Kadin DKI Jakarta  Diana Dewi.

Ia menjelaskan melalui forum dialog ini diharapkan semakin memperkuat dukungan dari semua pemangku kepentingan.

"Untuk mewujudkan Jakarta sebagai pusat ekonomi dan bisnis nasional," tutur Sarman.