Sport

Bertemu Dewan Pembina IMI Kalsel, 27 Klub Tetap Desak Musprov

apahabar.com, BANJARMASIN – Desakan pelaksanaan Musyawarah Provinsi (Musprov) kepada Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kalimantan Selatan, memasuki…

Perwakilan klub dan pengurus IMI Kalsel pendukung Musprov bertemu anggota dewan pembina yang diwakili H Sutarto dan Bambang Sujatmiko, Jumat (26/3). Foto: apahabar.com/Rizal Khalqi

apahabar.com, BANJARMASIN – Desakan pelaksanaan Musyawarah Provinsi (Musprov) kepada Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kalimantan Selatan, memasuki babak baru.

Setelah mengirimkan surat kedua yang berisi desakan Musprov, perwakilan 27 klub akhirnya dipertemukan dengan dewan pembina IMI Kalsel, Jumat (26/3) sore di Banjarmasin.

Selain perwakilan 27 klub, pertemuan juga dihadiri utusan pengurus IMI Kalsel yang ikut mendesak pelaksanaan Musprov.

Sebelumnya undangan pertemuan tersebut mengatasnamakan dewan pengawas IMI Kalsel. Hal ini sempat dipermasalahkan, mengingat dewan pengawas hanya berada dalam struktur organisasi IMI Pusat.

Akhirnya perwakilan klub dan pengurus pendukung Musprov tetap memenuhi undangan tersebut, karena hanya ingin suara mereka didengar langsung.

“Kami tetap menghadiri pertemuan ini dalam rangka bersilaturahmi dengan dewan pembina, sekaligus menyampaikan niat untuk tetap dilaksanakan Musprov,” papar Sipliansyah Hartani, perwakilan pengurus pendukung Musprov.

Dalam pertemuan itu, pengurus pendukung Musprov menjelaskan sejumlah alasan yang menyebabkan pemilihan ketua umum baru mesti digelar.

Alasan itu sendiri sudah dimuat dalam surat kedua desakan Musprov yang dikirimkan kepada IMI Kalsel, serta ditembuskan ke KONI Kalsel dan IMI Pusat.

Di antaranya dugaan IMI Kalsel tidak rutin menyetorkan pembayaran Kartu Tanda Anggota (KTA) dan iuran tahunan klub sejak 2019.

Akibat penundaan setoran, tak satu pun klub anggota IMI Kalsel yang tervalidasi di IMI Pusat sepanjang 2020.

Mereka juga menemukan peredaran KTA palsu sepanjang 2019 sebagai imbas pengajuan KTA dari anggota yang tidak diproses.

Merespon keinginan tersebut, dewan pembina menegaskan berusaha berada di tengah agar semuanya berjalan baik.

“Kami mengarahkan agar jangan terburu-buru. Hal yang paling penting adalah tidak bertentangan dengan AD/ART dan peraturan-peraturan IMI,” sahut H Sutarto, perwakilan dewan pembina IMI Kalsel.

“Kami juga menyarankan agar kedua belah pihak bertemu dan bersama-sama mengatasi permasalahan,” tandas ketua IMI Kalsel periode 2012-2016 tersebut.

Sebelumnya surat desakan pelaksanaan Musprov yang pertama dikirim 8 Maret 2021 kepada IMI Kalsel, serta ditembuskan ke IMI Pusat dan KONI Kalsel.

IMI kemudian memberikan jawaban yang berisi belum bisa memenuhi keinginan pelaksanaan Musprov.

Lantas surat kedua dikirimkan 17 Maret 2021 dengan materi yang lebih lengkap. Selain perwakilan 27 klub, surat juga dibubuhi tanda tangan 13 pengurus IMI Kalsel periode 2016-2020 yang mendukung pelaksanaan Musprov.