Religi

Berlangsung Besok, Simak Tata Cara Salat Gerhana Matahari

apahabar.com, BANJARMASIN – Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengumumkan fenomena gerhana bulan penuh atau matahari…

Puluhan warga berbondong–bondong memadati halaman Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Kamis (26/12) pukul 12.30. Mereka enggan melewatkan fenomena Gerhana Matahari parsial. Foto-apahabar.com/Bahaudin Qusairi

apahabar.com, BANJARMASIN – Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengumumkan fenomena gerhana bulan penuh atau matahari merah super (Super Blood Moon) pada Rabu (25/5) sekitar pukul 18.09-20.25 WIB.

Pada kesempatan itu, maka umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan salat gerhana.

Dikutip dari islam.nu.or.id, gerhana bulan dalam bahasa Arab disebut khusuf.

Saat terjadi fenomena gerhana bulan maka dianjurkan untuk mengerjakan salat sunah dua rakaat atau khusuf.

Secara umum pelaksanaan salat gerhana matahari dan shalat gerhana bulan diawali dengan shalat sunah dua rakaat.

Setelah itu disusul dengan dua khutbah seperti salat Idul Fitri atau shalat Idul Adha di masjid Jami.

Hanya saja bedanya, setiap rakaat salat gerhana bulan dilakukan dua kali rukuk.

Sedangkan dua khutbah setelah salat gerhana matahari tidak dianjurkan takbir sebagaimana khutbah salat Id.

Jamaah salat gerhana bulan adalah semua umat Muslim secara umum sebagai jamaah salat Id.

Sedangkan imamnya dianjurkan adalah pemerintah atau naib dari pemerintah setempat.

Sebelum salat, ada baiknya imam atau jamaah melafalkan niat terlebih dahulu sebagai berikut:

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ

Artinya: “Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT.”

Adapun secara teknis, salat sunah gerhana bulan adalah sebagai berikut:

1. Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram.

2. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati.

3. Baca taawudz dan Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca Surat Al-Baqarah atau selama surat itu dibaca dengan jahar (lantang).

4. Rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 100 ayat Surat Al-Baqarah.

5. Itidal, bukan baca doa i’tidal, tetapi baca Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca Surat Ali Imran atau selama surat itu.

6. Rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 80 ayat Surat Al-Baqarah.

7. Itidal. Baca doa i’tidal.

8. Sujud dengan membaca tasbih selama rukuk pertama.

9. Duduk di antara dua sujud.

10.Sujud kedua dengan membaca tasbih selama rukuk kedua.

11.Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.

12.Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama.

Hanya saja bedanya, pada rakaat kedua pada diri pertama dianjurkan membaca surat An-Nisa.

Sedangkan pada diri kedua dianjurkan membaca Surat Al-Maidah.

13.Salam.