Berlandaskan Nilai Lokal, Nusantaranomics Konsep Ekonomi Keindonesiaan

Dosen Universitas Trilogi Muhammad Karim mengungkapkan bahwa buku Nusantaranomics membawa konsep ekonomi yang bersifat keindonesiaan.

Dosen Universitas Trilogy Sekaligus Editor Buku Nusantaranomics, Muhammad Karim. Foto:Kepada apahabar.com

apahabar.com, JAKARTA – Dosen Universitas Trilogi Muhammad Karim mengungkapkan buku Nusantaranomics membawa konsep ekonomi yang bersifat ke-Indonesiaan.

Maksudnya, berbeda dengan model yang sudah ada, Nusantaranomics mengedepankan konsep ekonomi yang berlandaskan pada budaya dan keberagaman suku di Indonesia.

Model tersebut menjadi perangkat alternatif yang dapat diterapkan dalam pembentukan kebijakan ekonomi dalam negeri.

“Berbasis lokal serta nilai-nilai kearifan serta keragamaan yang nanti dikawinkan dengan nilai-nilai modern seperti inovasi, kreatifitas dan efisiensi,” ujar Karim kepada apahabar.com, Jumat (24/2).

Baca Juga: Peluncuran Buku Nusantaranomics bakal Dihadiri 3 Menteri

Nusantaranomics merupakan konsep ekonomi yang sangat melekat dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Tapi, belum banyak yang menyadari kehadiran dari konsep tersebut.

Sejatinya, konsep itu diwariskan secara turun temurun dan hadir secara alamiah dari kebudayaan yang sudah ada di Indonesia. Keunikan itu yang digagas oleh Nusantaranomics, yakni bagaimana ekonomi lokal mampu beradaptasi dengan keberagaman kebudayaan serta kepercayaan masyarakat di daerah masing-masing.

“Kekhasan itu sebetulnya lebih menekankan kepada budaya bangsa Indonesia yang memang ada kaitannya dengan etnik atau suku-suku,” jelas pria yang juga sebagai editor buku Nusantaranomics.

Karim mencontohkan konsep kecil dari ekonomi nusantara, yaitu restoran Padang. Menurutnya, restoran Padang merupakan cara masyarakat Minang untuk menjalankan aktivitas ekonominya, sekaligus membawa kultur masyarakatnya melalui penyajian makanan.

Baca Juga: Gelar Lokakarya, APKASI Dukung Peluncuran 'Nusantaranomics'

Untuk itu, restoran Padang beserta budayanya semakin dikenal dan melalui itu, masyarakat Minang memperoleh dampak ekonomi. Sangat jarang restoran Padang yang tidak dikelola oleh masyarakat Minang. Jika ada, kekhasan dari budaya yang tersaji dalam hidangan tersebut menjadi hilang.

 “Itu kan sebetulnya melekat dengan etnik dan budaya di sekitarnya. Tidak mungkin kita menemukan etnik dari masyarakat yang bukan dari suku itu,” kata Karim.

Nusantaranomics merupakan buku terbaru karya Prof Didin S Damanhuri. Buku tersebut berisikan gagasan yang dikembangkan dari sistem ekonomi Pancasila. Sistem ekonomi Pancasila telah menunjukkan kekuatan model kewirausahaan khas masyarakat dengan berlandaskan pada keberagaman suku dan budaya.