Berkat KUR BRI, Mahasiswa ULM Berpenghasilan Rp25 Juta per Bulan

Tugas kuliah kewirausahaan pada 2019 lalu benar-benar mengantarkan Sa'duddin selangkah menuju pintu kesuksesan.

Mahasiswa ULM Banjarmasin, Sa'duddin. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN - Tugas kuliah kewirausahaan pada 2019 lalu benar-benar mengantarkan Sa'duddin selangkah menuju pintu kesuksesan.

Ya, Sa'duddin merupakan mahasiswa semester 10 Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin.

Di usianya yang baru menginjak 23 tahun, Sa'duddin kini memiliki penghasilan Rp25 juta per bulan.

Tentu, semuanya tak ada yang instan.

Sa'duddin yang kala itu masih semester 3 berupaya mencari uang tambahan untuk keperluan kampus.

Ia terus memutar otak sebelum menentukan model bisnis yang dijalankan.

"Kebetulan saat itu ada tugas kuliah kewirausahaan. Kami berkelompok membuat rengginang mini," ucap Sa'duddin kepada apahabar.com, Selasa (9/5).

Kue Semprong "Cemilan Premium". Foto-Istimewa

Setelah tugas perkuliahan selesai, ia seorang diri memilih melanjutkan usaha rengginang tersebut.

Namun sayang usahanya tak bertahan lama. Sa'duddin terkendala dalam proses pembuatan produk.

"Kan rengginang itu sebelum digoreng harus dijemur terlebih dahulu. Saat itu musim hujan, sehingga proses penjemurannya terkendala," katanya.

Kendati demikian, pemuda asal Sekumpul, Martapura itu tak pantang menyerah.

Ia pun kembali mencari jenis usaha kuliner baru. Alhasil ditemukanlah kue semprong.

"Entah kenapa saya baru kepikiran untuk menjual kue semprong. Padahal ibu saya sudah bertahun-tahun membuat kue tersebut," ungkapnya.

Dari sana, ia terpikir untuk memodifikasi kue semprong buatan sang ibu dengan mencari referensi di internet.

"Saya menemukan ada kue semprong isi varian rasa di Jakarta. Saya pikir-pikir di sini [Kalsel, red] masih belum ada," kenangnya.

Pada Januari 2021, ia akhirnya meluncurkan kue semprong "Cemilan Premium" dengan menggaet Selebriti Instagram (Selebgram).

"Setelah promosi di Instagram, sejumlah toko cemilan menghubungi saya," bebernya.

Mahasiswa Prodi Manajemen, FEB, ULM Banjarmasin, Sa'duddin saat menerima penghargaan dari Gubernur Kalsel. Foto-Istimewa

Awalnya, kata dia, hanya ada dua toko cemilan yang kepincut produknya.

Di mana, masing-masing toko memesan sebanyak 100 buah.

"Saat itu modal yang saya keluarkan sebesar Rp2 juta dari tabungan pribadi," sebutnya.

Berselang beberapa bulan, permintaan dari toko cemilan semakin melejit.

Bukannya senang, ia malah kebingungan lantaran modalnya tak mencukupi.

Beruntung, ia mengenal program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).

"Saya melakukan peminjaman awal sebesar Rp10 juta," katanya.

"Sekarang sudah ada 10 toko cemilan yang memesan kue semprong saya, bahkan merambah ke beberapa ritel modern," sambungnya.

Saat ini, kue semprong "Cemilan Premium" sudah tersebar ke seluruh kabupaten/kota di Kalsel, termasuk Kalteng dan Kaltim.

Dalam sebulan, Sa'duddin mampu menjual 2.000 buah kue semprong dengan omzet berkisar Rp20-25 juta.

"Harganya Rp15 ribu per buah dikalikan 2.000. Tetapi itu masih pendapatan kotor," tutupnya.