Kalsel

Berkaca dari Kasus Randi, Kapolda Kalsel Siap Persuasif Sikapi Demo

apahabar.com, BANJARMASIN – Polda Kalsel ikut berduka atas tewasnya 2 mahasiswa saat demo di gedung DPRD…

Seorang Polwan di tengah kerumunan massa Aliansi Gelombang Rakyat Kalsel saat demo di depan gedung DPRD Kalsel, Jalan Lambung Mangkurat Kota Banjarmasin, Senin (10/01). Kapolda Kalsel Irjen Yazid Fanani memerintahkan Polwan untuk berada di garis depan dengan harapan suasana menjadi lebih cair. Foto-apahabar.com/Rizal Khalqi

apahabar.com, BANJARMASIN – Polda Kalsel ikut berduka atas tewasnya 2 mahasiswa saat demo di gedung DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis pekan lalu.

La Randi (21) dan Yusuf (19) diduga kuat tewas akibat terjangan peluru tajam. Keduanya mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHC).

“Tim Mabes Polri sudah turun ke sana. Kami pun berharap dapat terungkap dalam waktu yang tidak terlalu lama seperti harapan dari adik-adik mahasiswa khususnya IMM Kalsel,” tutur Irjen Pol Yazid Fanani saat menerima kunjungan DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kalsel di Monitoring Center Mapolda, Selasa (01/10), dikutip dari Antara.

IMM mengecam berbagai tindakan represif dari aparat keamanan dalam mengamankan unjuk rasa.

“Harusnya mengedepankan cara-cara persuasif serta lebih manusiawi selama berlangsungnya aksi,” jelas Ketua DPD IMM Kalsel Zaini.

Dalam pertemuan, Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin itu meminta komitmen Polda Kalsel untuk mengamankan unjuk rasa sesuai standar operasional prosedur.

Komitmen yang diminta mahasiswa itu tertuang dalam empat poin pernyataan sikap yang turut ditandatangani Kapolda.

Secara khusus mahasiswa menyoroti meninggalnya Randi yang juga kader IMM.

IMM Kalsel mendesak agar polisi segera melakukan investigasi dan Polda Kalsel bisa membantu mendorong upaya itu.

Yazid sendiri mengatakan Polri berkomitmen mengungkap kasus kematian Randi dan Yusuf.

Dirinya turut menyampaikan belasungkawa atas gugurnya dua kader IMM di Kendari.

Dia berharap kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari, termasuk di Kalsel.

“Kami menyadari sikap dari adik-adik IMM di Banua ini sebagai wujud solidaritas dan ikatan batin yang kuat antar sesama kader. Kami pun turut prihatin dan bersedih. Saya pastikan Polri berkomitmen mengungkapnya dan tentunya diharapkan negeri ini tetap terjaga aman kondusif,” kata jenderal bintang dua itu.

Yazid menjamin pengamanan unjuk rasa di Kalsel akan mengedepankan pendekatan persuasif dan lebih humanis.

Kapolda memerintahkan para Polwan di barisan terdepan menghadapi massa demonstrasi dengan harapan suasana jadi lebih mencair.

“Saya sampaikan ke anggota, menghadapi unjuk rasa tidak sama menghadapi musuh atau pelaku kejahatan. Adik-adik mahasiswa datang penuh idealisme dan cita-cita luhur untuk perbaikan negeri ini dan menyampaikan aspirasi dijamin oleh Undang-Undang, sehingga polisi wajib memberikan pengawalan untuk menjaga situasi tetap kondusif,” katanya.

Pengurus DPD IMM Kalsel bersama Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani. Foto-Antara

Baca Juga: Terekam Video 'Anggota Dewan' Loncat Pagar Saat Demo

Baca Juga: Supian HK Ungkap Larangan Demo di Halaman DPRD Kalsel

Editor: Fariz Fadhillah