News

Berikut Sang Penguasa Jalan Tol, Siapa Sultannya ?

apahabar.com, JAKARTA – Saat ini jalan tol menjadi salah satu infrastruktur yang paling banyak digunakan oleh…

Dokumentasi Kementrian PUPR

apahabar.com, JAKARTA – Saat ini jalan tol menjadi salah satu infrastruktur yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Sejak awal masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, pembangunan jalan tol jadi fokus perhatian.Sebagai tambahan, bisnis jalan tol juga menjadi salah satu bisnis yang menguntungkan.

Lalu dari target 4.761 kilometer selama masa pemerintahannya, siapa saja perusahaan yang membuatnya?.

Berikut beberapa daftar pemain bisnis jalan tol;

Jasa Marga

Salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk, masih menjadi raja bisnis tol yang memiliki pangsa pasar sebesar 51% di seluruh Indonesia.

Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur menjelaskan, tercatat konsesi perseroan mencapai 1.809 kilometer hingga Q1-2022. Angka ini juga sudah merupakan tambahan pengusahaan jalan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap yang mencapai 206,65 kilometer.

Jasa Marga sendiri saat ini tengah mempersiapkan pembangunan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, yang akan jadi tol terpanjang di Indonesia.

Hutama Karya (HK)

Selain Jasa Marga, PT Hutama Karya (Persero) menempati urutan kedua sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang memegang konsesi tol terpanjang di Tanah Air karena mendapatkan mandat dari Pemerintah dalam membangun Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS).

Saat ini, HK telah membangun JTTS sepanjang 1.065 kilometer dengan 534 ruas masih tahap konstruksi dan 531 kilometer ruas operasi. Lalu, disusul dengan jalan tol lain di luar JTTS seperti Tol Akses Tanjung Priok (ATP) sepanjang 11,4 kilometer dan Tol JORR Seksi S sepanjang 13,5 kilometer.

Waskita Karya

Meski baru saja menjual dua ruas tolnya, di posisi ketiga ada PT Waskita Karya (Persero) Tbk melalui anak usaha PT Waskita Toll Road (WTR) telah mengelola 10 jalan tol dengan panjang 558,5 kilometer.

Sebelumnya, perseroan mengelola 15 jalan tol, namun lima jalan bebas hambatan berbayar itu telah dilakukan divestasi saham. Kelimanya adalah Tol Semarang-Batang, Tol Cinere-Serpong, Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), Tol Cibitung-Cilincing, serta Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT).

Astra Infra

Dari swasta, Astra Infra menjadi salah satu BUJT dengan jalan tol yang cukup panjang yaitu 357,6 kilometer dengan kepemilikan saham di tujuh BUJT.

Rinciannya, Tol Tangerang-Merak (72,5 kilometer), Tol Cikopo-Palimanan (116,8 kilometer), Tol Semarang-Solo (72,6 kilometer), dan Tol Jombang-Mojokerto (40,5 kilometer). Lalu Tol Surabaya-Mojokerto (36,3 kilometer), Tol Kunciran-Serpong (11,2 kilometer) dan JORR I Ruas Ulujami-Kebon Jeruk (7,67 kilometer).

Citra Marga Nusaphala Persada

Terakhir, adalah pemilik tol dari swasta, yaitu PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk atau CMNP. Dalam laman Instagram resminya @official.cmnp, BUJT tersebut telah membangun Tol Ir Wiyoto Wiyono ruas Cawang-Tanjung Priok dan Tanjung Priok-Ancol Timur-Jembatan Tiga/Pluit sepanjang 32,96 kilometer.

Lalu, Tol Simpang Susun Waru-Bandara Juanda sepanjang 12,8 kilometer, Tol Depok-Antasari-Salabenda sepanjang 28,7 kilometer, Tol Soreang-Pasir Koja (Soroja) 8,15 kilometer, serta Tol Ciliwung-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sepanjang 61,6 kilometer.