Angka Stunting Nasional

Beri Edukasi Calon Pengantin, Jurus Pemerintah Tekan Stunting

Edukasi kepada calon pengantin yang dulu hanya melulu dari sisi keagamaan oleh Kemenag, sekarang ditangani lintas sektoral.

Menko PMK Muhadjir Effendy saat Konferensi Pers RTM Evaluasi Pelaksanaan Ibadah Haji 1444 H/2023 M yang disiarkan di YouTube Kemenko PMK, Selasa (6/6/2023). apahabar.com/Andrey

apahabar.com, JAKARTA -  Menko PMK Muhadjir Effendy mengklaim, saat ini angka stunting di Indonesia menurun drastis. Ia mencatat, angka stunting sudah mendekati angka 14 persen.

"Lebih dari 30 persen kabupaten kota yang di bawah 10 persen, sehingga nanti kalau ada beberapa daerah yang masih tinggi itu nanti akan bisa dikonversi secara agregat secara nasional," terang Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Kamis (22/6).

Meskpin angka stunting menurun, Muhadjir mengatakan pemerintah akan tetap berupaya untuk terus menurunkan angka stunting. Salah satu langkahnya adalah pemberian edukasi bagi calon pengantin.

Baca Juga: Jokowi Geram, Anggaran Stunting Digunakan untuk Rapat Tak Penting

"Mulai dari pemberian edukasi kepada calon-calon pengantin yang dulu hanya melulu dari sisi keagamaan oleh Kemenag, sekarang ditangani lintas sektoral," katanya.

Para remaja yang akan menikah akan dibekali dengan edukasi kesehatan seperti reproduksi, perawatan saat hamil, dan menggencarkan pemberian pil anti anemia.

"Kita gencarkan, para remaja putri agar tidak mengalami anemia kronis karena bisa mengancam kesehatan reproduksi," ujarnya.

Baca Juga: Penyaluran Daging dan Telur, Bapanas: Turunkan Stunting dan Stabilitas Harga

Muhadjir memastikan usulan tersebut sudah disampaikan ke Kementerian Kesehatan. Ia menilai hal itu penting untuk dilakukan agar bisa mencegah stunting.

"Ini saya sudah usulkan ke Pak Menkes untuk pil salut gula tidak terlalu resisten penolakan dari para remaja tidak terlalu tinggi," lanjutnya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada Rapat Kerja Nasional BKKBN, prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di 2022. Pemerintah menargetkan Angka prevalensi stunting 2023 turun jadi 17%.