Kalsel

Berharap Dijauhkan Bencana, Warga Komplek Bumi Wahyu Gelar Tolak Bala

apahabar.com, BANJARMASIN – Warga Komplek Bumi Wahyu Utama 8, Desa Tatah Pemangkih, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten…

Warga Komplek Bumi Wahyu 8 gelar tolak balak berkeliling komplek sembari lantunkan doa-doa. Foto – apahabar.com/Eddy Andriyanto

apahabar.com, BANJARMASIN – Warga Komplek Bumi Wahyu Utama 8, Desa Tatah Pemangkih, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar menggelar tolak bala bersama dengan cara berkeliling komplek sembari melantunkan doa-doa, Minggu (22/09) malam.

Pantauan apahabar.com, doa tolak bala itu diawali dengan adzan dan ikamah kemudian dilanjutkan dengan berkeliling komplek sembari melantunkan “aamiin ya Allah-aamiin ya Allah” berkali-kali.

Sesekali ketika berada di ujung blok, sang ustaz sebagai pimpinan tolak bala melakukan adzan dan doa yang diamini puluhan warga, mulai dari kalangan anak-anak sampai orang tua.

Uniknya, tidak hanya melantunkan doa-doa, beberapa di antara mereka membawa ember berisi air, sementara yang lainnya dengan menggunakan gayung menyirami tiap-tiap rumah dengan air tersebut, seolah-olah memadamkan api.

Usai ritual tolak bala dan doa bersama digelar, warga kemudian berkumpul di rumah ketua RT setempat sembari bercengkrama hingga menampakkan keakraban dengan sesama.

Fajar (36), salah seorang warga Komplek Bumi Wahyu 8 Blok C menjelaskan, tujuan kegiatan keagamaan ini digelar untuk meminta kepada Allah SWT, agar tetap diberikan ketabahan dan kesabaran serta untuk menghindari dari bencana kebakaran yang marak akhir akhir ini.

“Dalam acara tolak bala ini, warga berkumpul dan berdoa bersama agar dijauhkan dari segala bentuk musibah dan bencana,” kata pria yang kesehariannya bekerja sebagai pengusaha bengkel itu kepada apahabar.com.

Yusuf, selaku ketua komplek yang ikut juga dalam barisan puluhan jemaah ini mengatakan bahwa cara ini merupakan tradisi warisan dari para orang tua terdahulunya.

“Ini adat cara orang tua dulu, kalau ada bencana, kita doa bersama, introspeksi diri. Ya semoga saja komplek kita aman dari bencana, kita harapkan begitu,” kata pria yang akrab dipanggil Amang Usup itu.

Sementara, Ustaz Khaliki selaku tokoh agama setempat mengatakan, pelaksanaan upacara tolak bala merupakan langkah masyarakat agar terhindar dari musibah, dan meminta keberkahan dalam setiap menjalankan usaha. Sekaligus melestarikan warisan leluhur yang secara turun temuran dilaksanakan setiap waktu.

"Yang tak kalah penting adalah, upacara tolak bala ini bisa jadi media masyarakat untuk menjalin tali silaturahmi, karena dalam kegiatannya masyarakat berkumpul di satu tempat di tiap blok," tandasnya.

Ramah tamah penghuni komplek Bumi Wahyu Utama 8 usai gelar tolak bala. Foto - apahabar.com/Eddy Andriyanto

Baca Juga:Marak Kebakaran, Ratusan Warga Tolak Bala di Purnasakti Banjarmasin

Baca Juga: Warga Mangga Gelar Tolak Bala, Berharap Jauhkan Dari Kebakaran

Reporter: Eddy AndriyantoEditor: Aprianoor