News

Berharap Bisa Buka Pintu Dialog, PDIP Dukung Jokowi Undang Putin di G20

apahabar.com, JAKARTA – Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menilai Indonesia memiliki prinsip politik luar negeri bebas…

Jokowi dan Putin. Foto-Net.

apahabar.com, JAKARTA – Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menilai Indonesia memiliki prinsip politik luar negeri bebas aktif. Untuk itu, pihaknya mendukung pemerintah untuk menghadirkan Presiden Rusia, Vladimir Putin di G20.

Diketahui, Indonesia masih memasukkan nama Rusia sebagai salah satu tamu undangan perhelatan G20. Hal itu pun menimbulkan polemik, sebab Rusia saat ini masih terlibat konflik peperangan dengan Ukraina.

Hasto menilai, jika pihak yang bertikai bisa didatangkan, dia berharap Indonesia akan menjadi penengah penyelesaian konflik lewat jalan dialog.

“Justru dengan prinsip luar negeri bebas aktif, dengan G20 Indonesia bisa memainkan peran aktifnya agar semua pihak saling berdialog, kemudian dengan cara dialog itu berbagai persoalan di Rusia-Ukraina bisa jadi agenda dari G20 itu yang diharapkan dari PDIP,” kata Hasto di Plaza Timur, GBK, Jakarta, dilansir Liputan6.com, Minggu (27/3).

Karenanya, Hasto menambahkan, sejauh ini partainya masih mendukung agenda pemerintah yang akan mengundang Rusia di forum G20.

“Undangan yang telah diberikan pemerintah Republik Indonesia melalui presidensi Bapak Jokowi itu didukung oleh PDI Perjuangan,” jelas Hasto.

Dalam press briefing mingguan Kemlu RI pada Kamis (24/3/2022), Dubes Triansyah mengungkap alasan Indonesia tetap melayangkan undangan terhadap Rusia.

Menurut Triansyah, dalam mengetuai berbagai konferensi, forum, atau organisasi baik itu dalam konteks badan-badan PBB, atau pada saat memimpin DK PBB, ASEAN atau G20, Indonesia selalu berpegang pada rules of procedur dan aturan yang berlaku.

“Sudah kewajiban presiden G20 untuk mengundang seluruh anggotanya,” ujar Triansyah.

Triansyah menegaskan, fokus Indonesia pada G20 adalah untuk menangani global recovery yang jadi prioritas warga dunia. Sebab dunia saat ini belum sepenuhnya keluar dari krisis pandemi, khususnya sejumlah negara berkembang yang mengalami kesulitan ekonomi.

“Jadi G20 berupaya dorong recovery tersebut. Jadi, saya pikir akan melangsungkan tugas kita seperti presidensi sebelumnya,” dia menutup.