Kalsel

Beredar di Medsos Getaran Gempa Larantuka NTT Sampai Kalsel, BMKG: Hoaks

apahabar.com, BANJARBARU – Getaran gempa berskala 7,5 magnitudo di Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT) dikabarkan sampai…

lustrasi. Foto-Net.

apahabar.com, BANJARBARU – Getaran gempa berskala 7,5 magnitudo di Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT) dikabarkan sampai ke sejumlah daerah di Kalimantan Selatan.

Beredar di berbagai media sosial, warganet menyebut getaran gempa terjadi di Kabupaten Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara.

Dari sebuah video berdurasi singkat, menggambarkan bahwa air sungai seakan bergetar. Gerakannya lebih cepat dibanding air sungai normal biasanya.

Lantas, benarkah faktanya demikian?

Apahabar.com menyodorkan pertanyaan ini kepada prakirawan BMKG Stasiun Metereologi Syamsudin Noor, Bayu Kencana Putra.

Namun, dirinya langsung buru-buru menepis kabar yang beredar di dunia maya tersebut.

"Sudah bisa dipastikan itu hoaks," katanya, Selasa (14/12).

Perkiraannya, fenomena gerakan yang lebih cepat dari biasanya itu hanya akibat guyuran hujan.

"Karena kan beberapa daerah sempat diguyur hujan, bahkan masih ada yang sampai ini," jelasnya.

Bayu meminta warga Kalsel untuk tetap tenang. Dirinya memastikan gempa di NTT tak bakal berdampak hingga ke Bumi Lambung Mangkurat.

"Pantau terus kondisi cuaca di BMKG dan informasi-informasi yang sumbernya jelas saja," imbaunya.

Dampak Gempa NTT

Laporan BMKG pusat, guncangan gempa 7,5 magnitudo dirasakan di daerah Ruteng, Labuan Bajo, Larantuka, Maumere, Adonara dan Lembata III - IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Tambolaka, Waikabubak, Waingapu III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini berpotensi tsunami, dengan tingkat ancaman waspada di Flores Timur Bagian Utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara dan Pulau Lembata.

Hasil monitoring Tide Gauge menunjukkan adanya kenaikan muka air laut setinggi 7 cm di Stasiun Tide Gauge Reo dan Marapokot, Nusa Tenggara Timur.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG

Bambang Setiyo Prayitno mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Kemudian menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.

"Bagi masyarakat di wilayah utara pantai di Flores Timur Bagian Utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara dan Pulau Lembata direkomendasikan tidak melakukan aktivitas di pesisir pantai dan tepian sungai," imbaunya.