Nasional

Berdarah Kandangan, Bos Soto Banjar Korban Sriwijaya Jatuh Cicit Pensiunan TNI AD

apahabar.com, BANJARMASIN – Owner Soto Banjar Ninik Acil, Ratih Windania diduga ikut menjadi korban jatuhnya pesawat…

Postingan Ratih Windania beberapa menit sebelum menaiki pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di Kepulauan Seribu. Foto-Instagram

apahabar.com, BANJARMASIN – Owner Soto Banjar Ninik Acil, Ratih Windania diduga ikut menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY-182 rute Jakarta-Pontianak di Kepulauan Seribu.

Sebelumnya penumpang 26 tahun itu dikabarkan hilang kontak tidak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta.

Terbaru, diketahui Ratih Windania merupakan perempuan berdarah Banjar.

Dia cicit dari pensiunan TNI-AD, kelahiran Kandangan, Kalimantan Selatan, mendiang Ustaz H. Syahrani Bajuri.

“Informasinya demikian, mantan pensiunan TNI- AD,” ucap salah seorang kerabat dekat yang enggan disebutkan namanya kepada apahabar.com via WhatsApp, Minggu (10/1) siang.

Mantan Istri Taqy Malik Ucap Belasungkawa

Sedikitnya terdapat 12.403 komentar dan 41.936 orang yang menyukai postingan terakhir Ratih Windania di feed Instagram.

Salah satunya datang dari mantan istri youtuber sekaligus selebgram asal Banjarmasin Taqy Malik,

Salmafina Khairunnisa. Foto-Istimewa

Diketahui keduanya bercerai pada 2018 silam. Kemudian Taqy Malik memutuskan untuk menikah kembali dengan Serell Nadirah atau lebih dikenal Sherel Thalib, pada 2020 kemarin.

Dalam komentar itu, Salmafina Khairunnisa mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya atas peristiwa nahas tersebut.

“Turut berdukacita kak,” tulis Salmafina Khairunnisa dengan nama akun Instagram @salmafinasultan.

Kemudian, dia mendoakan agar ada titik terang dari peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air 182 ini.

“Semoga ada titik terang,” tambahnya.

Dia juga berterima kasih kepada Ratih Windania karena telah mengikuti akun pribadinya.

“Terima kasih sudah follow aku, aku tersandung. Semoga Allah selalu dengan kakak,” pungkasnya.

Viral Manifes Penumpang

Daftar nama yang diduga penumpang pesawat Sriwjaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 PK-CLC dari Jakarta ke Pontianak. Foto-Istimewa

Sebelumnya, manifes daftar penumpang Sriwijaya Air SJY-182 rute Jakarta – Pontianak yang jatuh langsung tersebar di Twitter.

Berdasarkan manifes tersebut, terdapat penumpang bernama Mrs. Ratih Windania dan Yumna Fanisyatuzahra.

Berdasarkan penelusuran apahabar.com, akun Instagram atas nama Ratih Windania memang nyata adanya.

Tertulis di bio Instagram, Ratih Windania adalah pemilik Soto Banjar Ninik Acil di Jalan dr Wahidin Kompleks Sepakat Damai Pontianak.

Ratih sendiri baru saja aktif beberapa jam sebelum kejadian, terbukti dengan sejumlah postingan di Instagram Story.

Salah satunya unggahan situasi perjalanan di dalam mobil dari Karawang menuju Jakarta.

“Sibuk benar gak abang aku satu ini. Nyetir bisa-bisanya zoom meeting. Bismillah. On the way Jakarta,” tulis Ratih di Instagram Story-nya.

Tak lama kemudian, Ratih mengunggah momen berpamitan dengan keluarga di Bandara Soekarno-Hatta.

“Bye-bye keluarga semua.. Kita pulang kampung dulu yaa,” tulis Ratih.

Yumna Fanisyatuzahra rupanya anak kandung Ratih. Itu terlihat dari postingan di feed Instagram terakhir, 28 Desember 2020.

Setelah pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh, disusul kemunculan manifes, postingan itu dibanjiri ribuan komentar warganet.

“Di daftar penumpang pesawat Sriwijaya ada nama kakak ini semoga baik-baik saja,” tulis akun @adriorizkyy.

“Enggak bermaksud apa-apa, saya tersesat dari Twitter. Kami di sini berdoa semoga mba baik-baik saja,” timpal akun @rizkiiias.

Sampai hari ini, doa sekaligus ucapan belasungkawa terus mengalir di kolom komentar akun Instagram Ratih Windania.

Sedikitnya terdapat 12.403 komentar dan 41.936 orang yang menyukai postingan terakhir dari Ratih Windania di Feed Instagram.

Polisi Periksa Sampel

Keluarga korban sangat menyesalkan pemindahan pesawat dari maskapai Nam Air ke Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh Sabtu (9/1) kemarin. Foto: Antara

TIM DVI dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Kalimantan Barat hingga Minggu siang sudah mengambil 10 sampel DNA dari keluarga korban penumpang maskapai Sriwijaya Air SJ-182 dari Jakarta tujuan Pontianak, yang jatuh, Sabtu (9/1).

“Hingga saat ini sudah terhitung dua hari kami melakukan pengambilan sampel DNA kepada pihak keluarga inti korban,” kata Kepala Biddokkes Polda Kalbar Kombes Pol dr Trisusilo di Sungai Raya, dilansir Antara.

Selain itu, katanya, pihaknya juga telah melakukan wawancara pada 14 orang pihak keluarga korban inti untuk selanjutnya diambil sampel DNA-nya.

Dia menjelaskan pengambilan sampel DNA tidak hanya dilakukan di Pontianak saja, tetapi juga dan bisa di Jakarta dan Bandung dan sampelnya akan terkumpul di Pusat Dokkes Cipinang.

“Kami siap melayani pengambilan sampel DNA sampai pukul 17.00 WIB, dan kalau memang diperlukan bisa melayani sampai pukul 22.00 WIB,” ujarnya.

Pihaknya juga belum mengetahui sampai kapan proses evakuasi dan pencarian pihak korban maskapai Sriwijaya Air SJ-182.

Sebelumnya, pesawat bernomor registrasi PK CLC jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.