Tak Berkategori

Berdamai dengan Korban, ‘Koboi Alalak’ di Poliban Tetap Diproses Polisi

apahabar.com, BANJARMASIN – Polisi masih menahan MA, pria pembawa air soft gun di kampus Politeknik Banjarmasin…

Polisi menunjukkan pistol yang dibawa pelaku MA saat berseteru dengan seorang wanita di Kampus Poliban. Foto: Ist

apahabar.com, BANJARMASIN – Polisi masih menahan MA, pria pembawa air soft gun di kampus Politeknik Banjarmasin (Poliban).

Meski telah berdamai dengan Y, wanita yang jadi seterunya, proses hukum MA tetap berlanjut.

“Kita masih lakukan penyelidikan terkait dari mana asal senjata itu didapat oleh pelaku,” kata Kapolsek Banjarmasin Utara, Kompol Indra Agung Perdana didampingi Kanit Reskrim, Ipda Hendra Agustian Ginting, Jumat (28/5).

Sementara itu dari pengakuan pelaku, ia mendapatkan benda tersebut dari seorang temannya yang juga berprofesi sebagai satuan pengamanan.

"Teman nitip untuk diperbaiki," ujar Hendra menirukan perkataan pelaku.

Kamis siang aksi koboi jalanan bikin heboh seisi kampus Poliban. MA tiba-tiba datang mengamuk sambil menenteng pistol air soft gun.

Si pria tampak berseteru dengan salah seorang wanita yang merupakan pegawai di Kampus Poliban. Inisialnya Y.

Polisi cepat merespons insiden tersebut. Pria yang belakangan diketahui berinisial MA itu langsung diamankan tim gabungan dari Resmob Polda Kalsel, Intel Polda Kalsel, dan Unit Reskrim Polsek Banjarmasin Utara.

Selanjutnya ia dibawa ke Mapolsek Banjarmasin Utara. Y ternyata warga Alalak Utara, Banjarmasin Utara. Sehari-hari ia berprofesi sebagai satpam.

MA sendiri warga Jalur Kanan, Semangat Dalam, Kecamatan Alalak. Lantas, apa motif cekcok itu?

Pendalaman media ini, musababnya diduga kuat kisah asmara antarkeduanya.

Y disebut sering meminta uang kepada MA. Apabila tak diberi, Y mengancam bunuh diri.

Terlalu sering mendapat ancaman, emosi MA membuncah. Ia lantas ngamuk.

Y menyatakan tidak keberatan atas kejadian itu dan tidak melapor. Mereka bersepakat berdamai.

Namun belakangan, pernyataan si pria kepada polisi justru dibantah oleh Y.

Kepada media ini, Y menegaskan, motif penodongan air soft gun di Kampus Poliban Banjarmasin bukan dilatari persoalan asmara.

“Itu tidak benar. Bukan persoalan asmara,” kata Y.

Y turut membantah kalau dirinya kerap meminta uang kepada MA. Menurutnya, MA ngamuk hanya lantaran salah paham.

“Kesalahpahaman saja,” kata Y tanpa merincikan kesalahpahaman dimaksud.