Kalsel

Berbobot 879,5 Kg, Kesehatan Sapi Kurban Jokowi untuk Banjarmasin Disoroti DKP3

apahabar.com, BANJARMASIN – Kesehatan hewan kurban adalah bagian penting dalam pelaksanaan ibadah kurban. Nah bagaimana dengan…

Proses penyembelihan hewan kurban yang ddipantau DKP3.Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN - Kesehatan hewan kurban adalah bagian penting dalam pelaksanaan ibadah kurban. Nah bagaimana dengan kesehatan sapi kurban hadiah dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk warga kota Banjarmasin?

Kepala Bidang Peternakan dari Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Banjarmasin, Anwar Ziyadi menyebutkan daging yang dihasilkan sapi kurban Presiden Jokowi berbobot 879,5 Kg.

Pemotongan sapi kurban berlangsung di rumah potong hewan di kawasan Basirih, Banjarmasin Selatan pada Sabtu (1/8).

"Tadi dari hasil pemeriksaan tim, kualitas daging, hati dan paru sapi kurban Presiden sehat. Tidak ada penemuan Attrack serta TBC," ujar Anwar.

Presiden menyerahkan sapi kurban bernilai Rp75 juta ini ke Mesjid Noor Banjarmasin.

Penyerahan secara simbolis dilakukan Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor, Kamis lalu (30/7).

DKP3, kata Anwar dipercayakan pengelola badan Mesjid Noor Banjarmasin untuk menyembelih hingga memeriksa kesehatan daging sapi kurban Presiden.
"Dia mengatakan, dagingnya sangat berkualitas. Demikian dari kesimpulan hasil pemeriksaan tim kesehatan hewan dari DKP3," ujarnya.

Setelah diperiksa, pihak Mesjid Noor yang menyalurkan potongan daging sapi kurban Presiden kepada warga.

Ditambahkan, Anwar menjelaskan tim kesehatan dan veteriner kembali memastikan kesehatan daging yang dibagikan kepada warga memenuhi standar.

Adapun titik pemantauan, RPH Banjarmaain, Yayasan Al-Ihsan, Mesjid Hasanudin Majedi, Mesjid Al Muhajirin, Mesjid Mujahidin, Mesjid Sabilal, Mesjid Al Jihad, Mesjid Jami, Mesjid At-Taqwa, Mesjid Arafah dan Mesjid Imam Syafi’ie.

Khusus di Mesjid Al Muhajiri, terdapat satu hati yang bermasalah ditemukan di salah satu sapi kurban. Dengan begitu, Anwar menyarankan kepada pengelola tempat ibadah tersebut untuk tidak membagikannya hati tersebut kepada warga.

Apabila ada manusia yang mengkonsumsinya, maka bakal dipastikan sakit.

"Karena hati yang bermasalah itu mempunyai penyakit menular ke manusia," tegasnya.

Editor: Muhammad Bulkini