Kalsel

Berbatasan dengan Ibu Kota Baru, Lihat Potensi Wisata di Jaro Tabalong

apahabar.com, TANJUNG – Kecamatan Jaro secara geografis terletak di bagian utara Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Luas…

Oleh Syarif
Wisata Embung Sawah. Foto-apahabar.com/Muhammad Al-Amin

apahabar.com, TANJUNG – Kecamatan Jaro secara geografis terletak di bagian utara Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Luas wilayahnya 289,46 km2 dengan 9 desa atau 8,10 persen dari luas Tabalong.

Sebelah utara dan timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Paser Kalimantan Timur, sebelah selatan dan barat berbatasan dengan Kecamatan Muara Uya, Tabalong.

Kecamatan Jaro memiliki potensi yang bisa dikembangkan, di antaranya pertanian, perkebunan dan peternakan.

Selain itu, Jaro juga mempunyai potensi wisata alam yang banyak. Bila dikembangkan tidak menutup kemungkinan akan menjadi Bogornya Jakarta, lebih-lebih bila ibu kota baru Republik Indonesia terwujud di Kabupaten Paser, Kaltim, yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Jaro.

Kecamatan Jaro dikelilingi wilayah pegunungan yang membuat daerah ini dingin dan sejuk.

Siapapun yang berada disana akan merasa nyaman dengan kondisi alamnya. Apalagi setelah melihat sejumlah wisata alamnya, mulai dari air terjun, hamparan sawah dibawah pegunungan, danau, riam hingga goa.

Camat Jaro, Suwandi memaparkan, sejumlah tempat wisata yang ada di wilayahnya diantaranya Air Terjun Lano di Desa Lano, Danau Sampalang atau Danau Cermin di Desa Purui, Goa Liang Tapah di Desa Garagata.

Kemudian, Goa Pundun atau Tindrip di Desa Purui, Loknila di Desa Teratau, Riam Melon Indah, Dam Nalui di Desa Nalui, Danau Walet di Desa Teratau dan Muang, Embung Sawah di Desa Jaro serta Riam Batu Ampar di Desa Teratau.

“Selain itu masih banyak potensi wisata yang ada termasuk bagi para pencinta panjat, tersedia tebing ampik yang siap menguji adrenalin anda,” kata Suwandi.

Sebagai pintu gerbang utama Kabupaten Tabalong sekaligus Kalimantan Selatan di wilayah utara, Jaro mulai berbenah sebagian wilayah penyangga ibu kota baru, semua potensi dikembangkan, mulai dari Balai Benih Ikan (BBI), Balai Benih Padi, Pasar Hewan, pelestarian hutan lindung,hutan produksi serta hutan kelola kesejahteraan masyarakat.

Kesuburan tanahnya yang berada diperbukitan dan pegunungan juga sangat tepat dikembangkan tanaman padi, palawija dan sayur mayur.

Bicara Jaro, alam indah yang dihadiahkan sang pencipta, Allah SWT, tentu tidak habis-habisnya untuk dibicarakan.

Suasana alam dan kearifan lokal menjadi daya tarik tersendiri bagi siapapun yang berkunjung ke Kecamatan Jaro sebagai pilar pintu gerbang perbatasan serta terdepan menuju rencana pembangunan ibu kota baru Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bagi anda yang ingin mengunjungi Kecamatan Jaro, dari Kota Tanjung jaraknya sekitar 60 kilometer, ditempuh melalui perjalanan darat dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam.

Namun, pada masa pandemi Covid-19 ini objek wisata yang ada di Kecamatan Jaro masih ditutup. Paling tidak anda sudah mengetahui potensi wisata disana, dan saat dibuka nanti bisa mengunjunginya bersama keluarga maupun teman dan sahabat.

Riam Batu Ampar. Foto-apahabar.com/Muhammad Al-Amin