Menstruasi

Berapa Lama Harus Ganti Pembalut Saat Menstruasi?

Demi kesehatan, maka menjaga area intim adalah keharusan bagi perempuan. Salah satunya ganti pembalut ketika menstruasi.

Ilustrasi penggunaan pembalut, tampons, menstrual cup saat menstruasi. Foto: nensuria/istockphoto

apahabar.com, JAKARTA - Demi kesehatan, maka menjaga area intim adalah keharusan bagi perempuan. Salah satunya, ganti pembalut ketika menstruasi

Saat masa menstruasi, pembalut, tampon, atau menstrual cup adalah kebutuhan wajib. Tapi pemakaiannya tidak bisa  dilepaskan dari kesehatan pH selama memakainya. Lantas, berapa lama penggunaan pembalut yang baik?

Dikutip dari healthline, American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan untuk mengganti pembalut setidaknya setiap empat hingga delapan jam sekali.

Seberapa sering mengganti pembalut tersebut tergantung pada aliran darah haid, lalu, untuk jenis pembalut yang bisa digunakan adalah yang terasa paling nyaman untuk dipakai.

Baca Juga: Kenapa Perempuan Lebih Sering Marah-Marah saat Menstruasi?

Kapan saat yang tepat untuk mengganti pembalut?

Mengganti pembalut yang pas adalah ketika sudah merasa darah haid penuh. Hal tersebut bisa di cek berkala ketika pergi ke toilet. Selain itu, jika pembalut sudah terasa tidak nyaman maka disarankan untuk ganti. 

Kuncinya adalah ganti pembalut secara berkala untuk menghindari kebocoran, ketidaknyamanan bahkan bau yang tidak sedap.

Bau yang tidak sedap disebabkan karena keringat dan bakteri yang menyatu. Jika dibiarkan terlalu lama, maka bau akan semakin menyengat dan membuat area intim menjadi lembap.

Meskipun bau maupun bakteri menjadi hal normal ketika datang bulan, tetapi penting untuk tidak membiarkannya terlalu lama.

Menjaga kebersihan tersebut bukan hanya untuk mencegah bau tetapi juga untuk mencegah risiko infeksi.

Baca Juga: Kecanduan 'Beauty Filter' Mengancam Kesehatan Mental, 4 Cara Ini Bisa Mencegahnya

Melansir indiatoday, Dr Hrishikesh D Pai, direktur, IVF & Infertilitas, Fortis La Femme, Delhi/NCR, dan sekretaris jenderal, Federasi Masyarakat Obstetri dan Ginekologi India, mengatakan bahwa pembalut yang terlalu penuh dan lembab maka akan menampung mikroorganisme dan kemudian menyebabkan infeksi saluran kemih dan vagina.

Dalam hal pengunaan tampon yang terlalu lama, maka tidak menutup kemungkinan ada risiko terkena sindrom syok toksik, di mana bakteri akan masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi parah yang membuat tubuh syok.

Dr. D Pai juga menambahkan, ketika mengganti pembalut, tampon atau menstrual cup penting untuk sekaligus mencuci area vagina dan labia. Penggunaan sabun khusus area intim juga tidak disarankan karena dapat menimbulkan bakteri hingga menyebabkan infeksi.