atlet berprestasi

Berangkat Gadaikan BPKB, Atlet Persaid Jember Pulang Bawa Piala

Tim Persatuan Sepak Bola Amputasi Djember (Persaid) kembali menorehkan prestasi. Tapi sayang, mereka merasa minim dukungan Pemkab Jember.

Pemain Persaid Jember berhasil meraih juara satu di turnamen Artalive Challenge Cup Amputee Football 2023 di Selangor Malaysia, ketika pulang disambut di DPRD Jember, Kamis (27/7). (apahabar.com/ M Ulil Albab)

apahabar.com, JEMBER - Tim Persatuan Sepak Bola Amputasi Djember (Persaid) kembali menorehkan prestasi. Tapi sayang, mereka merasa minim dukungan Pemkab Jember.

Contohnya, seperti empat Persaid. Mereka berhasil meraih juara satu di Artalive Challenge Cup Amputee Football 2023 di Selangor, Malaysia, 24 juli tadi.

Mereka adalah Shiddiq Bahiri, M Lukiyono, Fredo Dimas Saputro dan Muhammad Havid. Tergabung dalam Tim Nasional Indonesia Amputasi U-23.

Baca Juga: Pemkot Depok Apresiasi 3 Atlet Peraih Medali Emas di SEA Games 2023

Bahkan, Lukiyono meraih piala sebagai pemain terbaik. Capaian yang begitu mengagumkan.

Wakil Ketua Persaid, Sugianto mengisahkan perjuangannya keempatnya. Kata dia, Dispora Jember hanya memberi bekal uang Rp1,5 juta untuk tiga orang. Karena,  satu pemain lainnya berasal dari Pasuruan.  Jadi tak masuk hitungan.

"Saya meloby ke sana ke mari. Termasuk ke Pemkab Jember. Bupati tidak ada respons," kata Sugianto kepada Apahabar, Kamis (27/7) sore.

"Kemudian minta ke wakil bupati, disarankan ke Dispora. Dikasih Rp1,5 untuk 4 orang, tapi yang diminta 3 orang yang dari Jember saja," lanjutnya.

Baca Juga: Para Atletik Tambah Koleksi Medali Kontingen NPC Indonesia di Kamboja

Uang Rp1,5 juta jelas tak cukup. Bahkan jika hanya digunakan untuk akomodasi.

Sebab, di Jakarta pemain Timnas hanya mendapatkan jatah makan dan menginap. Sementara biaya keberangkatan dan kebutuhan lain ditanggung sendiri.

Akibat tak adanya KAS, kata Sugianto, Ketua Persaid akhirnya nekat menggadaikan BPKB motornya. Demi membiayai keempat pemain itu ke Jakarta.

"Dari kami menggadaikan BPKB sepeda motor ketua Persaid, untuk akomodasi. Naik travel butuh Rp4,8 juta untuk naik travel. Karena kami kas-nya kosong," katanya.

Baca Juga: Atlet Kecewa saat Pawai Sea Games, Menpora Minta Maaf

"Kalau tidak, teman teman bisa melongo beli makan dll. Di timnas waktu TC, hanya disupport tempat dan makan. Akomodasi tidak," sambungnya.

Biar tahu saja. Sebelum ke Malaysia, keempat pemain itu mengikuti training center (TC) di Jakarta.

Dari sana, seluruh biaya keberangkatan ke Malaysia hingga pulang meraih juara, didukung oleh Kemenpora.

TC itu berlangsung tanggal 3 sampai 19 Juli. Kemudian Berangkat ke Malaysia untuk berlaga pada 21-24 Juli.

"Ke Malaysia ditanggung dari Timnas. Pulang naik kereta, support dari Kemenpora," katanya.

"Harapan kami dari dulu, perhatikan kami yang sudah memberi prestasi. Sudah mengharumkan nama Jember," ucap Sugianto.

Baca Juga: Wow! Segini Nominal Bonus Atlet SEA Games 2023 dari Presiden Jokowi

Sementara itu, Sekertaris Komisi B DPRD Jember David Handoko Seto menyayangkan kurangnya perhatian pemkab. Ia kemudian berinisiatif untuk mengundang kepulangan para atlet di DPRD sebagai bentuk apresiasi, Kamis siang.

"Kami sangat menyayangkan ketika Pemkab Jember tidak memberikan dukungan maksimal. Padahal ini sudah berulangkali juara," katanya.

Kata dia, pemkab mesti mikir. Apalagi atlet-atlet itu mengharumkan nama Jember.

"Kalau alasan anggaran sedikit, masantidak mau patungan untuk membantu. Ini bawa nama baik Jember," tutupnya.