Kalsel

Bentuk Diperkecil, Harga Tempe Tahu Masih Normal di Banjarbaru

apahabar.com, BANJARBARU – Harga kedelai impor naik, pengrajin tempe dan tahu di Banjarbaru kecilkan porsi potongan….

Oleh Syarif
Bentuk diperkecil, harga tahu tempe di Banjarbaru masih normal. Foto-Nurul Mufidah

apahabar.com, BANJARBARU – Harga kedelai impor naik, pengrajin tempe dan tahu di Banjarbaru kecilkan porsi potongan. Harga terpantau masih normal.

“Hari ini harga masih sama untuk tempe 5000, dan tahu 5000 tapi besok katanya udah pada naikan,” ujar pedagang di Pasar Perumahan Seribu Banjarbaru, Mama Angle kepada apahabar.com Senin (4/1/2021) siang.

Informasi kenaikan harga itu ia dapatkan dari para pedagang lain baik dari pedagang di pasar yang sama maupun dari pasar berbeda.

Seperti diketahui, harga normal tempe dipasaran yakni Rp 5.000 per potong, dan untuk tahu Rp 500 per biji atau Rp 5000 per bungkus isi 10.

“Hari ini belum datang kiriman (tahu tempe) baru jadi belum tahu naiknya berapa. Informasinya hari ini tadi begitu,” terangnya.

Ia sendiri pun menyayangkan jika informasi kenaikan harga tempe dan tahu itu benar adanya, pasalnya jika harga naik otomatis daya beli konsumen menurun.

“Pengennya harganya itu malah diturunin dan standar, kan enak menjualnya. Karena kalau naik berdampak juga kepenurunan pendapatan,” tutupnya.

Senada dengan Mama Angle, pedagang tempe dan tahu di Pasar Ulin Banjarbaru juga menuturkan hal yang sama.

“Harganya belum naik cuma dikecilin ukurannya, mereka kan taktiknya gitu, tapi pembeli ngeluhkan ukurannya tapi ya gimana lagi harga kedelainya naik juga, konsumen tidak mau mengerti,” ucap salah seorang penjual, Yati.

Ihwal pengurangan bentuk tempe dan tahu ini diketahui Yati dari pengusaha tahu langganannya.

Tapi, lanjut Yati jika harga tempe dan tahu di Pulau Jawa sudah naik maka pedagang di Kalsel kudu siap dengan kenaikan harga yang sama.

“Bisanya kalau di Jawa sudah naik ga lama disini ikut naik juga,” pungkasnya.

Sementara itu, kenaikan harga tempe dan tahu ini adalah hal yang wajar menurut Kabid Perdagangan di Dinas Perdagangan Kota Banjarbaru, Anshori.

“Pengrajin tahu tempe kita bahannya dari kedelai impor Amerika, harga naik karena impornya naik. Dan naik turun harga ini fluktuatif, hal biasa,” ujarnya.

Sehingga, ia menyarankan pengusaha tempe dan tahu agar memanfaatkan kedelai lokal. Namun jika tetap menggunakan kedelai impor, maka diharapkannya kenaikan harga tidak signifikan.

“Atau tidak apa naik asal tidak signifikan. Karena wajar saja ada kenaikan harga, tak tik memperkecil ukuran itu juga trik yang bisa digunakan sehingga harga tetap sama,” ucapnya.

Naik turunnya harga bahan pokok itu katanya hal yang biasa dan akan segeranya kembali normal atau stabil.

“Lain hal nya dengan kosong atau tidak ada sama sekali seperti bawang putih dan bawang merah beberapa waktu lalu,” pungkasnya.