Hot Borneo

Bentrok Maut di Tanah Laut: Dua Pelaku Terakhir Menyerah!

apahabar.com, PELAIHARI – Kinerja persuasif kepolisian Tanah Laut mungkin patut diacungi jempol. Dalam waktu tak berselang…

Dua pelaku pengeroyokan Muhdi menyerahkan diri ke Mapolsek Jorong. Foto: istimewa

apahabar.com, PELAIHARI – Kinerja persuasif kepolisian Tanah Laut mungkin patut diacungi jempol.

Dalam waktu tak berselang lama, dua dari sembilan pengeroyok Muhdi dibuat menyerahkan diri.

“Setelah 7 orang, yaitu RSM, UJ, SG, AS, SD, MJ, dan MT, ditangkap kemarin. Dua pelaku lainnya sempat dalam perburuan kini juga telah menyerahkan diri ke Polsek,” ujar Kapolres Tanah Laut AKBP Rofikoh Yunianto melalui Kapolsek Jorong, AKP Andik Aryanto, Selasa sore (7/6).

Keduanya berinisial RN dan JN. Ia bilang RN menyerah kemarin malam.

Sementara JN pada pagi tadi. Keduanya sama-sama menyerahkan diri ke Markas Polsek Jorong.

“Sehingga sudah lengkap 9 orang kita tangkap,” ujarnya.

Peristiwa berdarah itu sambung kapolsek diduga berkelindan dengan cekcok perebutan lahan.

“Korban mengatakan itu lahan dia dan satunya lagi juga mengatakan itu lahan dia hingga terjadi pengeroyokan,” kata kapolsek.

Selain itu pihaknya juga telah mengamankan sejumlah barang bukti dari tangan para tersangka.

Barang bukti yang diamankan, berupa parang, badik, pisau dan juga handphone.

Sementara tujuh pelaku lainnya ditangkap secara terpisah.

Penangkapan melibatkan tim gabungan; Polsek Jorong, Tim Resmob Polres Tala, Resmob Polda Kalsel, serta Resmob Polres Banjarbaru dan Martapura.

Sementara ini diketahui pelaku utama dalam pengeroyokan maut yang menewaskan Muhdi adalah AJ.

Sedikit mengenal korban Muhdi, ia adalah warga Desa Kindingan, Hantakan, Hulu Sungai Tengah (HST).

Petrus Sartono, salah satu tokoh adat Dayak Meratus mengapresiasi kinerja kepolisian.

“Kami tetap mengharapkan penyelesaian secara adat, hanya para damang adat menunggu sikap dari kepolisian,” ujarnya kepada apahabar.com, Selasa (7/6) siang.

Selama ini, menurutnya, Muhdi adalah pribadi yang baik, ramah, suka bergaul dan dikenal sebagai orang yang berprinsip. 20 tahunan lamanya korban tinggal di Asam-Asam.

“Bila semua menyerahkan diri, baru kita akan adakan perdamaian secara adat,” ujarnya.

Motif Bentrokan Maut di Tanah Laut: Prahara Lahan Batu Bara