Rumah Layak Huni

Benahi Kawasan Kumuh, SMF Bangun Rumah Layak Huni di Mataram

PT Sarana Multigriya Finansial merealisaikan pembangunan Rumah Layak Huni (RLH) bagi MBR di kawasan kumuh Kelurahan Kebun Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.

Rumah layak huni yang dibangun SMF diresmikan oleh Walikota Mataram Mohan Roliskana, Direktur Keuangan dan Operasional SMF Bonai Subiakto, Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Johanes Wahyu Kusumosusanto, Asisten Deputi Penanganan Kemiskinan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Katiman, dan Kepala KPKNL DJKN, Kemenkeu, Kurniawan Catur Andrianto di Mataram, NTB, Kamis (13/7/2023). Foto: PT SMF.

apahabar.com, JAKARTA - BUMN bidang pembiayaan perumahan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF, merealisaikan pembangunan Rumah Layak Huni (RLH) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di kawasan kumuh Kelurahan Kebun Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Pembangunan rumah layak huni tersebut dilakukan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Mataram, NTB dan Dinas Cipta Karya Kementerian PUPR melalui Program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh).

“Sebagai BUMN di bawah Kementerian Keuangan salah satu tugas kami adalah membantu pendanaan infrastruktur perumahan, salah satunya membantu masyarakat untuk mendapatkan rumah layak huni," kata Direktur Keuangan dan Operasional SMF Bonai Subiakto dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (13/7).

Sebanyak 22 unit rumah kumuh milik warga dibenahi menjadi rumah layak huni oleh SMF melalui Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh. Lewat program itu, SMF menggelontorkan bantuan dana hibah sebesar Rp1,5 miliar dengan menggunakan anggaran Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang disalurkan melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Tunas Baru, Mataram.

Baca Juga: Gegara Mandor Kabur, Pembangunan Rumah Korban Gempa Cianjur Mangkrak

Mataram menjadi kota ke-16 dengan rumah layak huni yang diresmikan dari 21 lokasi yang dibenahi oleh SMF melalui pembangunan rumah layak huni. Kota Mataram dipilih bagian dari keberpihakan pemerintah dan SMF dalam upaya mendukung pemerataan pembangunan, khususnya di sektor perumahan, pada wilayah tengah Indonesia.

Mataram juga merupakan kawasan yang tengah dicanangkan oleh pemerintah untuk menjadi kawasan kota metropolitan berbasis wisata dan budaya. Wilayah permukiman kumuh di Kelurahan Kebun Sari, Kecamatan Ampenan memiliki total luas 14,37 ha dari luas kelurahan seluas 57,520 ha dengan mayoritas penduduk bekerja sebagai buruh serabutan.

Hingga saat ini SMF telah merealisasikan program peningkatan kualitas rumah di daerah kumuh total sebanyak 398 rumah di 21 kota di Indonesia dengan serapan anggaran mencapai Rp28,75 miliar.