News

BEM SI: Tuntutan Demo Teralihkan Pengeroyokan Ade Armando

apahabar.com, JAKARTA – Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menyayangkan tuntutan aksi menolak penundaan Pemilu 2024…

Ade Armando saat diamankan polisi usai diamuk massa. Foto-Ist

apahabar.com, JAKARTA – Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menyayangkan tuntutan aksi menolak penundaanPemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden teralihkan pengeroyokan pegiat media sosial (medsos) Ade Armando.

Koordinator BEM SI Kaharuddin pun mendesak DPR dan pemerintah tak mengabaikan sejumlah tuntutan yang disuarakan mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya di berbagai daerah.

“Kami menyayangkan adanya kejadian pemukulan Ade Armando. Tapi kami juga menyayangkan fokusnya menjadi teralihkan pada pemukulan itu, bukan pada esensi aksinya kemarin,” ujar Kaharuddin dilansir dari CNNIndonesia.com, Selasa (12/4).

Kaharuddin menyatakan peristiwa pemukulan Ade Armando juga terjadi saat massa aksi dari BEM SI mulai membubarkan diri atau setelah tuntutan mahasiswa diterima pimpinan DPR.

Ia pun meminta DPR bersama pemerintah segera menjawab berbagai tuntutan tersebut kepada masyarakat. Menurutnnya, jangan sampai pemukulan Ade dipakai DPR maupun pemerintah untuk lepas tanggung jawab.

“Kami saat ini sedang fokus sedang mengawal dan mengawasi agar kajian dan tuntutannya dapat tersampaikan dan dilaksanakan,” ujarnya.

Sebelumnya, Ade Armando dipukuli sekelompok orang di depan Gedung MPR/DPR saat mahasiswa menggelar aksi menolak penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden kemarin.

Ade menjadi bulan-bulanan massa setelah sempat cekcok dengan beberapa orang. Ia langsung dihajar hingga babak belur dan tak berdaya, bahkan celana panjangnya terlepas.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengungkapkan kondisi Ade memprihatinkan usai insiden tersebut. Ade mengalami luka di kepala dan harus menjalani perawatan serius.

“Kondisi Ade Armando cukup memperhatikan, beliau terluka di kepala,” kata Fadil dalam konferensi pers, Senin (11/4).

Ade pun menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Siloam. Kabar terbaru, dosen Universitas Indonesia (UI) itu mengalami pendarahan di otak. Wajahnya juga masih lebam. Meskipun demikian, ia sudah bisa berkomunikasi.