Kalsel

Belum Aman, Begini Analisis Epidemiolog Kalsel Soal Tren Penurunan Kasus Covid-19

apahabar.com, BANJARBARU – Menurut laporan harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kalsel, sejak kemarin, Kamis (11/11),…

Ilustrasi virus corona (Covid-19). Foto-iStockphoto via Tirto.id

apahabar.com, BANJARBARU – Menurut laporan harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kalsel, sejak kemarin, Kamis (11/11), nihil penambahan kasus Covid-19 di daerah ini.

Namun, tren penurunan kasus ini bukan menjadi alasan masyarakat dapat bereuforia.

Sebab menurut analisis Epidemiolog Kalsel, dr H IBG Dharma Putra, penurunan kasus Covid-19 Kalsel ini karena sifat alamiah si virus.

“Saya masih menganggap bahwa tren ini terjadi karena sifat alamiah virusnya dan bukan karena upaya penanggulangan,” ujar dr Dharma kepada apahabar.com, Jumat (12/11).

Sehingga sebut dr Dharma, dirinya belum melihat hubungan antara kecendrungan penurunan kasus dengan peningkatan kinerja vaksinasi, survailan ataupun peningkatan disiplin pelaksanaan prokes.

Karena dasar berpikir seperti itu, maka lanjutnya kewaspadaan harus tetap dijaga dan cakupan imunisasi harus dikejar sampai memenuhi target, khususnya pada usila (usia lanjut) yang punya komorbid, juga anak anak.

Selain itu, katanya pengawasan terhadap kepatuhan protokoler juga harus tetap dilakukan, juga sosial distancing diawasi dengan memperhatikan kombinasi ventilasi, jarak, serta waktu.

“Tanpa kewaspadaan dan kerja keras mencapai target vaksinasi dan kepatuhan protokoler, bukan tak mungkin akan terjadi ledakan kasus kembali,” tegasnya.

Dharma sendiri memiliki pendapat berbeda dengan pendapat penemu vaksin Astra Zeneca yang meramalkan Covid-19 akan menjadi seperti flu biasa sehingga tak lagi perlu dicemaskan.

Sehingga menurutnya, percepatan vaksinasi sangat perlu dilakukan tidak peduli tren kasus menurun atau tidak.

Lantas, apakah dengan pemenuhan target vaksinasi akan menjamin tidak terjadi ledakan Covid-19?

“Bisa menjamin tak ada kasus berat yang menimbulkan kematian,” jawabnya.

Namun, menurutnya, yang menjamin tidak terjadi ledakan kasus jika semua patuh memakai masker dan menjaga jarak.

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kalsel, M Muslim menerangkan, tidak adanya penambahan kasus Covid-19 pada Kamis kemarin berpelurus dengan tren kondisi penularan dalam beberapa minggu ini yang menurun.

“Kemarin memang tidak ada laporan yang positif dari spesimen yang kita periksa,” ucapnya

Namun, sebutnya bukan berarti Covid selesai, dan tentu ada evaluasi-evaluasi lain yang bakal pihaknya lakukan.

Muslim sendiri mengaku belum dapat memprediksi tren penurunan ini bertahan berapa lama.

Yang pasti, katanya jika kondisi atau trend penurunan seperti ini terus berlangsung terutama setelah libur panjang, maka tanda kendali bisa disebut bagus.

“Kita lihat dulu kasusnya nanti setelah Natal, Tahun Baru, dan Hari Raya Idulfitri,” jelasnya.

Oleh karena itu, selain Satgas Covid-19 terus melakukan 3T, Muslim juga mengingatkan masyarakat untuk tidak lengah karena kasus melandai, dan tetap melakukan 5M juga mendukung percepatan vaksinasi.

“Sampai pandemik menjadi endemik, kalau saat ini kita berharap trendnya terus membaik,” tuntasnya.