News

Beli Kendaraan Listrik Bakal Dapat Subsidi dari Pemerintah, Simak Detailnya

apahabar.com, JAKARTA – Pemerintah tengah menyiapkan beragam insentif untuk memberikan subsidi kepada masyarakat yang membeli kendaraan…

Wuling Air ev resmi meluncur dengan harga mulai dari Rp250 juta. (Foto: dok. Wuling)

apahabar.com, JAKARTA – Pemerintah tengah menyiapkan beragam insentif untuk memberikan subsidi kepada masyarakat yang membeli kendaraan listrik.

Langkah ini sebagai upaya program peralihan dari kendaraan berbahan bakar fosil ke penggunaan kendaraan elektrifikasi di Indonesia.

“Sekarang mekanismenya sedang digodok, sedang kita bahas," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif beberapa waktu lalu di Jakarta.

Dijelaskan dia, penggunaan kendaraan berbasis baterai juga disebutnya lebih hemat ongkos dibanding kendaraan berbahan bakar bensin. ⁠

“Contohnya sekarang ini Pertalite Rp10 ribu untuk 30 km, kalau sekarang pakai listrik 1 kWh bisa juga 30 kilometer. Kalau nge-charge listrik ongkosnya kan gak sampai Rp2 ribu, sedangkan kalau pakai bensin Rp10 ribu, jadi hemat Rp8 ribu,” terangnya.

Arifin menuturkan rencana tersebut menjadi krusial di tengah daya tawar energi listrik yang lebih kompetitif ketimbang fosil ke depan.

“Harga untuk listrik jauh lebih murah dari pengadaan setiap liter bahan bakar minyak (BBM),” imbuhnya.

Kementerian ESDM sendiri menargetkan peralihan penggunaan motor listrik berbasis baterai sebanyak 6 juta unit pada 2025.

Target tersebut dipatok untuk mempercepat program transisi energi bersih dan menekan impor dan subsidi BBM yang terlanjur lebar cukup besar pada tahun ini.

“Paling enggak gini, kalau kendaraan listrik sekarang udah dapat keringanan-keringanan fiskal di sisi hulu. Ke depan, memang instansi pemerintah ke depan akan gunakan kendaraan listrik,” pungkasnya.

Program peralihan kendaraan listrik dari konvensional, memang menciptakan emisi gas yang lebih ramah lingkungan.

PLN Kerjasama dengan APM Terkait Kendaraan Listrik

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) juga menjalin kerja sama terkait mobilitas pembangunan kendaraan listrik dengan agen pemegang merek (APM).

Darmawan Prasodjo mengatakan kerja sama itu bakal ikut mendorong terkait dengan konsumsi listrik di tengah masyarakat seiring dengan penguatan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Dalam kerja sama percepatan ekosistem kendaraan ramah lingkungan ini, PLN bekerjasama dengan pabrikan kendaraan listrik roda dua seperti GESITS, Viar, Unwinfly dan Volta.

Selain itu, untuk kendaraan roda empat, PLN berkolaborasi dengan Nissan, Hyundai, Wuling, DFSK, Mitsubishi, Toyota dan Mercedez-Benz yang akan segera hadir di PLN Mobile.