Kalsel

Belanja Pemkot Banjarmasin Tahun 2020 Capai Rp2 Triliun Lebih

apahabar.com, BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin bersama DPRD Banjarmasin mencapai kesepakatan dan persetujuan untuk dapat menerima…

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina dan Ketua DPRD Banjarmasin, Harry Wijaya menunjukkan nota kesepakatan pemerintah perihal RAPBD Kota Banjarmasin Tahun 2020. Foto-apahabar.com/ Ahya Firmansyah

apahabar.com, BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin bersama DPRD Banjarmasin mencapai kesepakatan dan persetujuan untuk dapat menerima Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2020 dalam rapat paripurna DPRD Banjarmasin, Jumat (22/11) sore di gedung DPRD Banjarmasin.

Dari rapat pembahasan dan finalisasi yang sudah dilakukan kedua belah pihak selama tiga hari, disepakati nilai belanja daerah Kota Banjarmasin di tahun 2020 mendatang mencapai Rp2 Triliun lebih atau sebesar Rp2.066.777.302.763.

Dari besaran itu belanja tidak langsung pemkot di 2020 sebesar Rp702.250.104.014, sementara belanja langsung senilai Rp1.364.527.198.749.

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina saat menyampaikan pandangannya di hadapan para anggota dewan, berharap Pemkot dan dewan mampu bekerja sama dan memaksimalkan belanja yang sudah ditetapkan ini untuk benar-benar digunakan sebagai keperluan yang berdampak pada masyarakat Banjarmasin.

“Secara keseluruhan rancangannya untuk belanja sudah tembus Rp2 Triliun lebih, kalau pendapatan itu sendiri bisa dicari dari SILPA dan pembiayaan lain-lain, tapi memang APBD itu dilihat seluruhnya dari belanja, dan belanja itu sudah menembus Rp2 Triliun,” papar orang nomor satu di Kota Seribu Sungai ini.

Belanja Pemkot tersedot paling besar masih pada tiga Dinas di lingkup Pemkot, paling besar ada di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Ibnu menerangkan penambahan di Dinas yang dipimpin Arifin Noor itu paling signifikan, karena pihak Pemkot masih terfokus ingin menyelesaikan Rumah Sakit Sultan Suriansyah.

Sementara lainnya yang menyedot anggaran belanja lebih besar adanya penambahan biaya pembangunan jembatan HKSN di dekat Makam Sultan Suriansyah, di Daerah Jalan Kuin sebesar Rp50 Miliar. Kemudian ada jembatan-jembatan lain, seperti di Kelayan A.

“Untuk di Kelayang A karena ini sudah dicanangkan oleh Wali Kota sebelumnya, mudah-mudahan di tahun 2020 bisa terealisasikan,” ujar Ibnu Sina.

Dinas lain yang masih memerlukan biaya besar ada pada Dinas Kesehatan (Dinkes) tambahan anggaran itu mencapai Rp20 Miliar sampai Rp30 Miliar untuk pembelian Alat kesehatan RSUD Sultan Suriansyah.

Selebihnya ada pada Dinas Pendidikan karena memang mandatori. Di dalamnya termasuk ada kenaikan gaji guru Honorer.

“Di 2020 kita berharap APBD kita bisa terisi, kita ingin bersama Dewan memaksimalkan potensi Dana Alokasi Khusus (DAK) dan potensi pembiayan dari pusat dan menggali potensi pendapatan dari Pemprov,” terangnya.

Pendapatan Kota Banjarmasin sendiri di tahun 2020 ditargetkan akan mencapai angka satu triliun lebih, atau sebesar Rp1.731.285.301.143. Untuk pendapatan sendiri dihasilkan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp367.319.260.540, Dana Perimbangan Rp1.070.439.000.346 dan Pendapatan lain-lain yang sah sebesar Rp293.526.928.553.

“Semoga di tahun 2020 bisa terealisasi pendapatan mencapai Rp2 Triliun, dan setengahnya bisa digunakan untuk pembangunan fisik dan belanja langsung yang berdampak langsung pada masyarakat kita,” tutur Ibnu.

Ditambahkan Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Harry Wijaya, anggaran yang sudah disepakati dalam pembahasannya ada yang dipertanyakan Badan Anggaran, sehingga ada anggaran yang memang bisa ditekan makan pihaknya tekan angkanya.

“Di situ kalau memang ada yang bisa kita maksimalkan anggarannya makan akan kita tekan, sehingga bisa memunculkan angka yang kita kehendaki,” jelasnya.

Baca Juga: Sungai Baru Heboh, Seorang Pria Diduga Tenggelam

Reporter: Ahya Firmansyah
Editor: Muhammad Bulkini