Tak Berkategori

Belajar Wara’ dari Pertemuan Abah Zuki dan Abah Guru Sekumpul

apahabar.com, BANJARMASIN – Almarhum Tuan Guru Marzuki dan Almarhum Abah Guru Sekumpul pernah beberapa kali bertemu….

Tuan Guru Marzuki. Foto: Muhammad Bulkini

apahabar.com, BANJARMASIN - Almarhum Tuan Guru Marzuki dan Almarhum Abah Guru Sekumpul pernah beberapa kali bertemu. Dari pertemuan kedua ulama besar itu tentu ada pelajaran berharga, salah satunya sifat wara'.

Sifat Wara'secara sederhana berarti meninggalkan perkara haram dan syubhat. Para orang shaleh memiliki sifat ini, sehingga mereka sangat menjaga kehalalan apa yang mereka minum, makan, dan pakai. Karena segalanya telah tercatat, dan kelak akan ditindak.

Satu contoh kewara'an ulama dalam menjaga diri dari makanan dan pakaian ditunjukkan, Kyai Marzuki ketika berkunjung ke kediaman KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau yang lebih dikenal dengan 'Abah Guru Sekumpul'.

Menurut KH Syaifuddin Zuhri, dalam pertemuan itu Abah Zuki -begitu ulama ini dikenal- hanya meminta kepada Abah Guru Sekumpul segelas air hangat. Oleh Abah Guru Sekumpul ditawari kopi, namun beliau tidak mau. Abah Zuki pun kemudian, mengeluarkan bekal yang dibawa, berupa gula aren dan kopi.

Baca juga : Paket Kebijakan Ekonomi ke-16 Diprotes Partai Pendukung Pemerintah

"Gula aren ini kutanam sendiri arennya, kusadap sendiri, kumasak sendiri. Kopinya pun demikian," ujar KH Syaifuddin Zuhri mengutip perkataan Abah Zuki kala itu.

Cerita tersebut setidaknya menunjukkan betapa teliti dan berhati-hatinya Abah Zuki dengan kehalalan apa yang masuk ke dalam mulut dan perutnya. Padahal, kurang hati-hati apa lagi Abah Guru Sekumpul. Sebagaimana yang banyak diriwayatkan, Abah Guru selalu memilah uang yang diberikan kepada beliau, mana yang halal, subhat, dan haram. Yang halal disumbangkan, subhat dan haram dibakar.Wallahu 'alam.

Makam Abah Zuki terletak di belakang Makam gurunya, KH Kasyful Anwar, di Kampung Melayu Martapura.

Editor: Muhammad Bulkini