Kalsel

Belajar Bahasa Inggris, Puluhan Mahasiwa Uniska Ikuti Program Australian Village

apahabar.com, BANJARMASIN – Guna meningkatkan kecakapan dalam berbahasa Inggris, puluhan mahasiswa dan mahasiswi Universitas Islam Kalimantan…

Guna meningkatkan kecakapan dalam berbahasa Inggris, puluhan mahasiswa dan mahasiswi Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari mengikuti program Australian Village. Foto – apahabar.com/Riyad Dafhi R

apahabar.com, BANJARMASIN - Guna meningkatkan kecakapan dalam berbahasa Inggris, puluhan mahasiswa dan mahasiswi Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari mengikuti program Australian Village di Jalan Handil Bakti, Komplek Persada Raya 1, Jalur 2, Kecamatan Alalak, Barito Kuala, Jumat (09/08).

Australian Village adalah program yang digelar oleh dosen di Uniska. Dalam kegiatan tersebut, mereka belajar untuk membiasakan diri berbicara dalam Bahasa Inggris dan tidak diperbolehkan untuk menggunakan Bahasa Indonesia sedikitpun guna meningkatkan kecakapan mereka dalam berbahasa internasional itu.

Kegiatan yang dilaksanakan selama satu minggu untuk belajar bersama tersebut diikuti oleh sejumlah mahasiswa Uniska, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Bahasa Inggris yang akan melaksanakan program praktek lapangan dan yang akan mengikuti sidang skripsi.

“Di sini adalah semacam karantina atau penataran kepada para mahasiswa/i Uniska terkhusus mereka yang menimba ilmu di jurusan Bahasa Inggris, agar ke depannya mereka terlatih dan tidak kaku lagi berbicara dalam berbahasa Inggris,” ujar Dosen Pembimbing Australian Village, Hengky kepadaapahabar.com, Jumat (09/08) sore.

Tak hanya mahasiswa dengan program studi Bahasa Inggris, kegiatan tersebut juga diikuti oleh 13 orang mahasiswa/i Uniska yang akan mengikuti program pertukaran pelajar ke luar negeri.

Menurut HAda pula mahasiswa di luar program studi Bahasa Inggris yang hanya ikut karena tertarik bisa menguasai Bahasa Inggris.

Program Australian Village, kata Hengky, bisa diikuti oleh semua kalangan. “Tak hanya mahasiswa Uniska, dari umum pun apabila berminat bisa datang ke sini” ujarnya.

Salah satu mahasiswa yang akan mengikuti program pertukaran pelajar ke Filipina, Aldith mengatakan sangat antusias mengikuti kegiatan. Lantaran, kata dia, dengan adanya program tersebut memudahkannya untuk mempersiapkan diri saat berangkat nanti.

“Selama satu minggu saya di sini, banyak peningkatan berbahasa yang saya alami," katanya.

Selain itu, kata dia, program ini dirasa sangatlah penting lantaran bahasa adalah sesuatu hal yang penting untuk kehidupan karir seseorang ke depan.

"Language is not everything but everything without language is nothing,” imbuhnya.

Reporter: Riyad Dafhi R
Editor: Aprianoor