Layanan BSI

Begini Saran Analis Digital Forensik Usai BSI Mengalami Serangan Siber

Analis digital forensik perbankan Solichul Huda menyarankan pembaruan media penyimpanan data milik Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai upaya mengantisipasi ter

Ilustrasi Bank Syariah Indonesia (BSI). Foto: Liputan6

apahabar.com, JAKARTA - Analis digital forensik perbankan Solichul Huda menyarankan pembaruan media penyimpanan data milik Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai upaya mengantisipasi terulangnya gangguan layanan bank tersebut pada beberapa hari terakhir.

"Analisis saya, gangguan layanan di BSI akibat kerusakan fisik media penyimpanan. Kalau yang rusak aplikasi, maksimal dua jam perbaikan sudah selesai," kata ahli digital forensik perbankan dari Universitas Dian Nuswantoro Semarang itu di Semarang, Jumat.

Ia justru menilai kecil kemungkinan "runsomeware" bisa masuk ke jaringan dan mengunci database di BSI.

Baca Juga: Kemenag Kaji Soal Relaksasi Pelunasan JCH yang Terganggu di BSI

"Terdapat perbedaan teknik kode data. Sejauh yang saya tahu, belum ada peretas yang menggunakan kode data yang dipakai oleh bank," tambahnya.

Menurut dia, jika gangguan yang terjadi diakibatkan oleh kerusakan media penyimpanan data maka harus dilakukan penggantian.

Ia menjelaskan perbaikan dan penggantian media penyimpanan data akan membutuhkan waktu.

Baca Juga: Seluruh Layanan Perbankan, Dirut BSI: Sudah Kembali Normal

"Kalau tidak dilakukan penggantian, kemungkinan akan terjadi lagi gangguan serupa," tegasnya seperti dikutip Antara.

Sebelumnya layanan perbankan di BSI mengalami gangguan sejak 8 Mei 2023.

Sejumlah layanan yang terdampak antara lain layanan di kantor cabang, BSI Mobile, hingga ATM BSI di seluruh Indonesia.

Layanan perbankan bank syariah terbesar di Indonesia itu sendiri mulai pulih sejak Kamis