Begini Kronologis Pengeroyokan Putra Sunan Kalijaga di Sekolah

Sunan Kalijaga menceritakan penyebab awal anaknya, Sean, diduga dikeroyok oleh enam teman sekolahnya. Sunan Kalijaga sudah bertemu dengan pihak sekolah dan terd

Sunan Kalijaga. Foto-net

apahabar.com, BANJARMASIN - Sunan Kalijaga menceritakan penyebab awal anaknya, Sean, diduga dikeroyok oleh enam teman sekolahnya. Sunan Kalijaga sudah bertemu dengan pihak sekolah dan terduga pelaku.

Pertengkaran terjadi ketika Sean tengah bermain bola pada jam istirahat. Sean saat itu merasa diganggu oleh salah satu temannya.

"Jadi awalnya pas jam istirahat, Sean ini main bola. Terus tiba-tiba ada yang lemparin daun ke dia," kata Sunan Kalijaga.

Sean disebut Sunan Kalijaga membela diri. Sean mendorong temannya itu.

Baca Juga: Putra Sunan Kalijaga Diduga Dikeroyok di Sekolah, Mata Lebam-Kepala Dipukul!

"Karena tidak tahu masalahnya apa, Sean langsung dorong pelakunya, untuk membela diri," kata Sunan Kalijaga.

Dari situ, teman Sean terprovokasi dan melakukan pemukulan. Kata Sunan ada enam orang yang diduga ikut mengeroyok Sean.

"Nah, karena di situ pelaku emosi dan diprovokasi, akhirnya terjadi pengeroyokan," ucap Sunan Kalijaga.

Sean tak bisa melawan karena dipegangi dan terus dipukuli. Alhasil putra Sunan Kalijaga mendapat pukulan beberapa kali di wajah dan kepala. Mata Sean juga lebam.

"Sean dikeroyok, dipukul bagian kepala, wajah, mata dan badannya. Sean tidak bisa melawan karena dipegangi oleh anak lainnya," jelasnya.

Tidak Tempuh Jalur Hukum

Soal upaya hukum, Sunan Kalijaga menegaskan tidak akan menempuh jalur hukum. Sunan Kalijaga sudah bertemu dengan terduga pelaku pengeroyokan bersama dengan orang tuanya.

"Kami sudah ketemu, antara saya dan keenam pelaku. Orang tuanya juga sudah dipanggil dan sudah meminta maaf," kata Sunan Kalijaga.

Orang tua terduga pelaku juga menawarkan bantuan untuk pengobatan Sean. Akan tetapi, Sunan Kalijaga menolak.

"Ada, yang seperti itu ada. Tapi saya masih sangguplah untuk menutup biaya berobat Sean sendiri," ungkapnya.

"Yang penting sudah memberikan edukasilah, bahwa perilaku semacam itu jangan sampai dilakukan lagi di lingkungan sekolah," pesan Sunan Kalijaga.