Tragedi Kanjuruhan

Beda Sikap Ketum PSSI dengan Presiden Arema FC terkait Pengunduran Diri dari Jabatannya

Beda sikap antara Ketum PSSI Iwan Bule dan Presiden Arema FC Gilang Widya terkait pengunduran diri dari jabatannya atas tragedi Kanjuruhan.

Beda sikap antara Ketum PSSI dan Presiden Arema FC . Foto: Antara dan Dok. PSSI.

apahabar.com, JAKARTA – Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan berbeda sikap dengan Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana perihal pengunduran diri terkait tragedi Kanjuruhan.

Sudah hampir sebulan tragedi Kanjuruhan yang menelan 135 korban jiwa berlalu.

Namun, hingga saat ini Mochamad Iriawan alias Iwan Bule enggan mundur dari jabatannya.

Padahal, tragedi memilukan itu merupakan tanggung jawabnya sebagai orang tertinggi di persatuan sepak bola tanah air.

Baca Juga: Mochamad Iriawan: PSSI Putuskan Percepat Gelar Kongres Luar Biasa

Tapi, Iwan Bule tak juga mundur dari posisinya sebagai Ketum PSSI.

Ia bahkan berkelit kalau dirinya mundur sebagai Ketum PSSI maka artinya dia pecundang.

“Kalau mundur saya pengecut, saya pecundang. Kalau mundur ya saya tidur di rumah, masa saya meninggalkan,” ujar Iwan dikutip dari tayangan video di Youtube Kompas TV, Sabtu (29/10).

Terkait dengan tragedi Kanjuruhan, publik mendesak mantan Kapolda Metro Jaya itu mundur.

Baca Juga: Deretan Pesepakbola yang Berpotensi Lakoni Piala Dunia Terakhir

Publik menuntut Iwan Bule mundur lantaran ia harus bertanggung jawab atas tragedi tersebut.

Sedangkan, di sisi lain, baru-baru ini Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana alias Juragan 99 mundur dari jabatannya.

Gilang mundur sebagai bentuk pertanggungjawaban moralnya atas tragedi Kanjuruhan yang menelan 135 korban jiwa dan ratusan lainnya luka-luka.

“Itu murni karena tanggung jawab moral saya. Saya sangat merasakan kesedihan, traumatis,” ungkap Gilang, Sabtu (29/10).

"Meskipun saya tidak ada di Arema, tapi tanggungjawab saya kepada korban dan keluarga korban, saya siap bertanggung jawab," sambungnya.

Baca Juga: Piala Dunia 2022: Brasil, Negara Unggulan di Qatar

Berbeda dari sikap Ketua Umum PSSI, Iwan Bule yang tidak mau mundur dari posisinya.

Ia tidak mau mundur agar semua pihak yang terlibat dalam sepak bola Indonesia masih merasakan kehadirannya sebagai ketum PSSI.

“Kalau mundur menurut kami itu tidak menyelesaikan masalah. Saya harus menyikapi ini dengan task force yang saya lakukan,” ungkap Iwan Bule.

Baca Juga: Pasca Tragedi Kanjuruhan, Klub Liga 1 Ambil Sikap Soal KLB PSSI

Sikap Iwan berbeda dengan rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).

TGIPF justru merekomendasikan Ketum PSSI beserta jajarannya mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban mereka atas tragedi Kanjuruhan.

Tapi, rekomendasi TGIPF tersebut tetap saja tidak dihiraukan oleh PSSI, yang bersikukuh tetap tidak akan mundur.