Beda PJ Heru dengan Wali Kota Jaktim Soal Sumur Resapan Banjir

Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar, menyebut bahwa resapan sumur di DKI Jakarta mampu mengurangi banjir

PJ Heru Budi Hartoni Bersama Wali Kota Jakara Timur Muhammad Anwar Saat Mendatangi Pool DBM Alkal Pulogebang, Rabu (4/1) (Foto:apahabar.com/Daffa)

apahabar.com, JAKARTA - Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar,  menyebut bahwa sumur resapan di DKI Jakarta mampu mengurangi banjir.

"Resapan sumur tersebut bisa menyerap air dalam setengah jam 10 ribu liter, contohnya food station sekarang sudah tidak banjir, UNJ sudah tidak banjir, DI Panjaitan juga. Itu salah satu upaya kami untuk mengurangi genangan dan banjir di Jakarta," kata Anwar di Pool DBM Alkan Pulogebang, Rabu (4/1).

Baca Juga: BMKG Petakan Wilayah Siaga Banjir Rob di Awal Tahun 2023

Anwar menyebut saat ini mereka sudah memiliki tiga ribu sumur di wilayah Jakarta Timur yang digalang dari berbagai pihak dalam aktvitas Corporate Social Responsibility (CSR).

“Saya sudah punya 3.000 lebih sekarang yang di wilayah Jaktim. Sumur dalam beda sama sumur yang dibuat Dinas SDA. Jadi tahun lalu, 2022 satu kecamatan wajib membuat 200 sumur resapan yang dalam,” jelasnya.

Berbeda dengan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, dirinya enggan berkomentar mengenai  sumur resapan di wilayah DKI Jakarta.

Baca Juga: Pengamat Kebijakan Publik: Penanganan Banjir Jakarta Harus Melibatkan Warga

Heru menyebut kalau di rumahnya sudah pakai pompa sehingga tidak membutuhkan sumur.

"Saya dirumah udah tidak pakai sumur. Pakainya pompa," kata Heru di Pulogebang, Jakarta Timur, Rabu (4/1).

Meskipun demikian Heru pun mengakui kalau sumur resapan dari konsep yang dikerjakan Wali Kota Jakarta Timur berfungsi cukup baik.

"Ada beberapa titik yang berfungsi baik. Ini ada konsep Wali Kota Jakarta Timur yang sumur resapannya bagus seperti di liokasi dekat Food Station," ujarnya.