Kalsel

Beda Gejala Covid-19 dan ISPA Ketika Kabut Asap Muncul Akibat Karhutla di Kalsel

apahabar.com, BANJARMASIN – Kabut asap mulai muncul akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di sejumlah wilayah Kalsel….

Kabut asap muncul akibat Karhutla kerap menimbulkan penyakit Ispa. Foto-apahabar.com/dok

apahabar.com, BANJARMASIN – Kabut asap mulai muncul akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di sejumlah wilayah Kalsel.

Titik-titik hotspot api muncul menyusul mulai masuknya musim kemarau di Banua.

Seperti yang terjadi di kawasan Seberang Batu Besi Trikora, Landasan Ulin, Banjarbaru kemarin, Jumat (30/7).

Lahan yang ditumbuhi purun tikus dan pohon galam terbakar seluas 10 hektar.

Akibatnya kabut asap mulai muncul, khususnya di kawasan Banjarbaru.

Seperti yang dikeluhkan Firman, warga Landasan Ulin ini. Kabut asap mulai terasa di lingkungannya.

"Apalagi lagi kalau malam di Jalan Ahmad Yani. Kabutnya cukup tebal menghalangi jarak pandang. Mata terasa pedas," katanya.

Nah, biasanya, kabut asap diiringi dengan munculnya gejala penyakit ISPA atau ifeksi saluran pernafasan akut.

Perlu diketahui, ISPA dengan covid-19 jelas berbeda.

Dijelaskasn dr Budiono, salah satu dokter dalam layanan alodokter, Ispa atau infeksi saluran pernafasan akut merupakan penyakit yang dapat terjadi pada saluran pernafasan akibat infeksi bakteri, virus ataupun jamur.

Adapun gejala yang ditimbulkan pada kondisi tersebut bergantung dari bagian saluran pernafasan yang terkena.

Berikut adalah beberapa gejala ISPA yang umum terjadi :

Demam
Batuk
Sesak nafas
Pilek, bersin atau hidung tersumbat
Sakit kepala
Nyeri otot

Sedangkan infeksi virus corona (COVID-19) dapat menimbulkan gejala berikut :

Demam tinggi
Gejala seperti flu (flu-like symptoms), batuk
Nyeri dada dan sesak nafas pada infeksi berat

Dijelaskan Budi, tahap awal infeksi COVID-19 dapat menyerupai ispa atau flu sehingga orang yang mengalami gejala tersebut sangat disarankan untuk melakukan social distancing atau karantina mandiri di rumah.

“Namun bila keluhan terus memberat seiring waktu, mereka yang memiliki risiko terpapar virus ataupun terdapat nyeri dada dan sesak nafas, maka sebaiknya segera memeriksakan diri kedokter atau instansi kesehatan terkait agar mendapat penanganan lebih lanjut,” ujar dia, dikutip apahabar.com, Sabtu (31/7).

5 Cara Atasi ISPA

Terlepas dari itu, mengutip beberapa sumber, berikut sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan meringankan gejala Ispa akibat kabut asap.

1. Istirahat

Dikutip dari Medical News Today, saat gejala ISPA mulai muncul, pasien disarankan untuk beristirahat agar dapat mengembalikan sistem kekebalan tubuh.

2. Hindari paparan kabut asap

Kementerian Kesehatan menyarankan agar segera membatasi kegiatan di luar ruangan atau yang berhubungan langsung dengan paparan kabut asap saat gejala ISPA muncul.

3. Masker

Gunakan masker jika terpaksa harus ke luar ruangan dan terpapar dengan kabut asap.

4. Makanan bergizi

Konsumsi makanan bergizi dan minum lebih banyak air putih. Sayuran dan buah-buahan sangat dianjurkan untuk dikonsumsi.

Lihat juga:Tingkatkan Sistem Imun dengan Makanan Berwarna-warni

5. Obat

Selain itu, sejumlah obat seperti antihistamin, dekongestan, dan penghilang rasa nyeri juga dapat dikonsumsi untuk meredakan gejala ISPA. Konsumsi obat herbal seperti bawang putih, jahe panas, dan lemon panas juga dapat meredakan gejala

Jika gejala ISPA akibat kabut asap masih terus berlanjut seperti semakin sulit bernapas, demam tak kunjung turun, dan bibir membiru, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.

Baca Juga:Kabut Asap Mulai Muncul, Kapolda Kalsel Atensi Ancaman Karhutla