Beauty Creator

Beauty Creator Wajib Hati-hati Memilih Komunitas, Jangan Sampai Tertipu

Memilih sebuah komunitas dalam dunia beauty creator sangatlah penting. Seleksi ketat perlu dilakukan untuk mencegah hal yang tak diinginkan.

Ilustrasi seorang beauty creator. Foto: Freepik

apahabar.com, JAKARTA - Memilih sebuah komunitas dalam dunia beauty creator sangatlah penting. Seleksi ketat perlu dilakukan untuk mencegah hal yang tak diinginkan.

Content creator, salah satu profesi yang saat ini sedang tren di kalangan anak muda. Diantaranya melalui konten memasak, fesyen hingga kecantikan.

Profesi ini meningkat semenjak pandemi Covid berlangsung. Dimana banyak orang memanfaatkannya untuk mengisi waktu luang.

Maraknya content creator membuat munculnya komunitas-komunitas baru sesuai dengan content yang dibuat. Diperlukan kewaspadaan dalam memilih komunitas, supaya tidak mudah terjerumus ke dalam penipuan. Saat ini penipuan review bodong, tengah marak terjadi di dunia konten kreator pemula.

Geng Glowing, yang berada dibawah naungan BERT's Agency, mengadakan sharing session bertajuk 'Choosing the Right Beauty Community for Beauty Creator' yang diadakan secara daring melalui Zoom, pada Jumat (1/9).

Sharing Session Geng Glowing by BERT's Agency, Choosing the Right Beauty Community for Beauty Creator. Foto: istimewa

Melalui sharing session ini, Geng Glowing dan BERT's Agancy memberi masukan kepada beauty creator supaya tidak dimanfaatkan oleh oknum penipu.

Baca Juga: Chelsea Islan Kampanyekan Green Beauty Untuk Jaga Lingkungan

"Karena secara effort membuat konten juga enggak gampang," ucap Theresia Oeylianto, pembicara dalam sharing session dan Community Manager di BERT's.

Sharing session ini memberikan beberapa red flag atau tanda bahaya yang patut diwaspadai creator awam. Agar tidak terjerumus dalam penipuan, dan dimanfaatkan oleh pihak lain. Berikut tanda bahaya yang perlu diwaspadai:

Hindari Komunitas yang Terdapat Registrasi Lebih Dulu

Melakukan registrasi di awal sangatlah mencurigakan, karena berpotensi dalam tindakan penipuan yang merugikan konten kreator.

"Kecuali kalau komunitas tersebut memang sudah rutin melakukan aktivitas, dan sesuai dengan nominal yang dibayarkan," ujar There, yang juga seorang content creator.

Meminta Data-data Penting yang Tidak Wajar

Di era serba modern, data diri sangatlah penting untuk dijaga guna mencegah privasi tersebar luas dan menimbulkan risiko bagi diri sendiri.

"Kalau komunitas tersebut sudah ada badan hukumnya, itu mungkin sebagai bentuk pertanggungjawaban dari komunitas terhadap brand," imbuhnya.

Terdapat Kewajiban yang Janggal

There menekankan pada kewajiban pembuatan konten mengenai produk tertentu dalam kurun waktu seminggu, dan dilakukan secara berulang tiap minggunya.

"Mungkin ini tergantung orangnya ya, kalau cuma posting yang tidak menaikkan value diri sebaiknya enggak usah," paparnya.

Baca Juga: Kecanduan 'Beauty Filter' Mengancam Kesehatan Mental, 4 Cara Ini Bisa Mencegahnya

Selain itu, terdapat kewajiban membayar iuran atau lainnya dianggap suatu red flag dan patut dicurigai karena berpotensi pada penipuan.

"Kita (BERT's Agency) selalu memberikan hal berimbang untuk brand dan komunitas, serta menghindari merugikan satu dengan lainnya", sambung There dengan semangat.

Ia juga menambahkan, hindari komunitas 'too good to be true'. Artinya jangan terlalu mudah terlena, serta meneliti lebih dalam sebelum bergabung dalam komunitas.

Beberapa hal juga harus diperhatikan ketika bergabung dalam sebuah komunitas. Seperti bertanya dengan teman atau seseorang yang sebelumnya pernah bergabung dalam komunitas tersebut.

Mencari tahu media sosial dari komunitas berguna untuk mengetahui transparansi kepada anggotanya. Serta menghindari untuk dimanfaatkan oleh sebuah komunitas.

"Hindari banget untuk dimanfaatkan, karena you have value dan kalau merugikan kamu mending tolak," tutup There.