Hot Borneo

BBM Naik, Motoris Kelotok Banjarmasin Makin Menjerit! 

apahabar.com, BANJARMASIN – Kenaikan tarif BBM bersubsidi turut berimbas pada geliat objek wisata andalan Banjarmasin. Motoris…

Aktivitas wisata andalan susur sungai Banjarmasin ikut terdampak kenaikan harga BBM bersubsidi. apahabar.com/Baha

apahabar.com, BANJARMASIN – Kenaikan tarif BBM bersubsidi turut berimbas pada geliat objek wisata andalan Banjarmasin.

Motoris kapal wisata susur sungai terpaksa menaikkan tarif.Padahal, sebelum itu mereka sudah susah mendapatkan solar.

Sebab, SPBU memberlakukan larangan pembelian BBM dengan menggunakan jeriken.

"Jadi kami terpaksa membeli ke pengecer seharga Rp14 ribu per liter," ujar Mansyah, seorang motoris kelotok, Jumat siang (9/9).

Harga solar yang dibelinya di pedagang eceran lebih mahal dua kali lipat dibanding di SPBU. Diketahui harga solar subsidi kini menjadi Rp6.800 per liter dari semula Rp5.150.

Sedangkan dalam sehari para motoris kelotok membutuhkan tak kurang dari 20 liter solar. "Penghasilan tidak menentu, bisa seminggu dapat Rp400 ribu paling gede," ucapnya.

Besarnya biaya membeli solar saat ini menjadi beban pribadi baginya. Ia juga masih harus berjuang menghadapi mahalnya beberapa bahan pokok di pasaran.

"Mestinya ada kebijakan khusus agar kami lebih mudah mendapatkan solar di SPBU," tuturnya.

Misalnya, setiap motoris kelotok mendapat kartu khusus guna antre di SPBU. "Jadi bisa kita mengambil 20 liter solar di SPBU," tuturnya.

Motoris kelotok lainnya, Ahmad Supiani mengiyakan jika tarif layanan susur wisata naik seiring harga baru BBM bersubsidi.

Untuk sekali berlayar menuju Pulau Kembang dari semula Rp400 ribu kini menjadi Rp450 ribu atau naik Rp50 ribu.

Namun khusus kelotok wisata mengitari kawasan kampung hijau dan Sungai Martapura tarifnya tetap sama. Mereka tidak menaikan tarif.

“Tetap Rp5 ribu hingga Rp 10 ribu per orang," pungkasnya.

Sekadar diketahui, saat akhir pekan kawasan objek wisata susur Sungai Martapura selalu ramai dikunjungi wisatawan. Dalam hari itu, mereka bisa lebih dari dua kali bolak balik melayani wisatawan.