Kalsel

Bawaslu Banjar Rangkul Masyarakat Awasi Pilkada Serentak 2020

apahabar.com, MARTAPURA – Bawaslu Kabupaten Banjar berupaya merangkul masyarakat untuk turut serta mengawasi Pilkada serentak 2020….

Kegiatan Rakor Pengawasan Partisipatif di Masa Pandemi Covid-19, dengan Kelompok Strategis (Bem, Defabel, Media, dan Ormas) Pilkada Banjar 2020, di Treepark Hotel, Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, Jumat (25/9). Foto-apahabar.com/hendralianor

apahabar.com, MARTAPURA – Bawaslu Kabupaten Banjar berupaya merangkul masyarakat untuk turut serta mengawasi Pilkada serentak 2020.

Hal itu disampaikan pada Komisioner Bawaslu Banjar, Hairul Falah dalam Rakor Pengawasan Partisipatif di Masa Pandemi Covid-19, dengan Kelompok Strategis (Bem, Defabel, Media, dan Ormas) Pilkada Banjar 2020, di Treepark, Jumat (25/9) kemarin.

"Setelah mereka mengetahui apa saja tahapannya dan segala aturannya, diharapkan dapat meberikan pemahaman kepada lainnya," ujar Hairul Falah.

Pilkada di masa pandemi Covid-19, kata Hairul Falah, peran serta masyarakat sangat penting dalam mengawasi jalannya Pilkada di tengah kegiatan yang serba dibatasi.

"Setidaknya mereka juga memberikan informasi kepada kita terkait hal-hal yang terjadi di lapangan,” katanya.

Falah berharap, jangan sampai terjadi di masyarakat seperti ujaran kebencian, hoaks, isu SARA, hingga money politic.

Dosen FISIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, DR Mahyuni mengapresiasi langkah Bawaslu Banjar merangkul masyarakat. Menurutnya, salah satu tugas Bawaslu adalah meningkatkan partisipasi pengawasan masyarakat dalam Pemilu.

Kegiatan Rakor Pengawasan Partisipatif di Masa Pandemi Covid-19, dengan Kelompok Strategis (Bem, Defabel, Media, dan Ormas) Pilkada Banjar 2020, di Treepark Hotel, Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, Jumat (25/9). Foto-apahabar.com/hendralianor

Menurutnya, pengawasan partisipatif ini menjadi tantangan bagi masyarakat untuk melahirkan pemimpin terbaik.

"Ketika masyarakat melaporkan ada pelanggaran ke Bawaslu, dan Bawaslu siap menindaklanjutinya, di sini masyarakat jangan mundur karena penyidik perlu alat bukti saksi untuk penegakkan hukum," jelasnya usai memberikan materi.

Mahyuni menambahkan, minimal peran masyarakat dalam Pilkada adalah tidak melanggar dan melakukan kecurangan.

"Selemah-lemahnya iman adalah tidak melanggar dan melakukan kecurangan. Yang paling diharapkan itu ikut mengawasi dan mengawal jalannya Pilkada," pungkasnya.