News

Batola dan Kapuas Pertegas Komitmen Pembangunan Jembatan Tabukan-Dadahup

apahabar.com, JAKARTA – Tidak ada lagi keraguan di antara Barito Kuala dan Kapuas, terkait perjuangan merealisasikan…

Bupati Kapuas, Ben Brahim S Bahat, bersama Bupati Barito Kuala, Hj Noormiliyani AS, menyaksikan penandatangan komitmen oleh kepada satua kerja terkait dalam rencana pembangunan Jembatan Tabukan-Dadahup. Foto: Prokopimda Batola

apahabar.com, JAKARTA – Tidak ada lagi keraguan di antara Barito Kuala dan Kapuas, terkait perjuangan merealisasikan Jembatan Tabukan-Dadahup.

Hal tersebut ditandai penandatangan komitmen bersama antara Bupati Batola, Hj Noormiliyani AS, dengan Bupati Kapuas, Ben Brahim S Bahat, di Kantor Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan di Jakarta, Kamis (21/4/).

Selain kepala daerah, komitmen bersama juga diteken kepala satuan kerja terkait seperti Dinas PUPR, Dinas Perhubungan dan Bappelitbang kedua kabupaten.

Terdapat beberapa item dalam kesepakatan yang diteken. Salah satunya lokasi pembangunan Jembatan Tabukan-Dadahup.

Lokasi jembatan yang akan menghubungkan Kalsel dan Kalteng ini tetap mengacu hasil rapat awal, Rabu (16/3), yakni di Desa Pantang Baru Kecamatan Tabukan dan Desa Muara Dadahup di Kecamatan Kapuas Murung.

Kemudian sembari menunggu realisasi pembangunan jembatan, akan dibuat dermaga penyeberangan permanen di Muara Dadahup-Pantang Baru.

Dermaga ini berjarak 1,5 kilometer dari titik jembatan di Desa Pantang Baru. Sedangkan di Desa Muara Dadahup, dermaga berjarak 2,4 kilometer dari lokasi jembatan.

Sementara pembiayaan menggunakan skema APBN. Keterlibatan pemerintah pusat dalam pembangunan ini sudah selayaknya, mengingat Jembatan Tabukan-Dadahup akan banyak membuka daerah terisolir di dua provinsi.

“Melalui kesepakatan ini kami berharap arus lalu lintas orang dan barang antara dua provinsi akan semakin cepat dan lancar,” sahut Ben Brahim.

“Terlebih Kapuas telah mendapat kepercayaan Pemerintah Pusat sebagai tempat pembangunan Food Estate. Dari total 16.237 hektar, 73 persen lahan Food Estate berada di Kapuas,” imbuhnya.

Selain membuka jalur baru ke Food Estate, rencana pembangunan Jembatan Dadahup-Tabukan juga diyakini menjadi tolak ukur kabupaten/kota lain di perbatasan provinsi.

“Setelah penandatanganan kesepakatan ini, berarti Kapuas dan Batola akan terus bersinergi dan berkolaborasi, sampai pembangunan jembatan terealisasi,” tambah Noormiliyani.

“Tentu kerja sama tidak hanya soal jembatan tetapi juga diikuti sektor yang lain, sehingga pelayanan publik dan perekonomian masyarakat di kedua daerah meningkat,” tandasnya.

Sebelum dibangun jembatan, warga kedua provinsi menggunakan feri kelotok untuk menuju Dadahup ke Tabukan dan sebaliknya.

Lokasi dermaga feri di Tabukan berjarak sekitar 30 kilometer dari Marabahan. Sedangkan dermaga feri di Dadahup Muara, berjarak sekitar 28 kilometer dari Bundaran Besar Kapuas.

Namun hanya sepeda motor yang dapat diseberangkan, mengingat kapasitas fery dan kondisi jalan di Muara Dadahup. Adapun tarif yang dikenakan kepada setiap sepeda motor sebesar Rp5.000.