Basmi Peredaran Narkoba, Cempaka Banjarbaru Dipantau 24 Jam

Menjadi wilayah yang identik dengan peredaran narkotika, Posko Kampung Bebas Narkoba di Cempaka Banjarbaru menjadi upaya pemberantasan yang maksimal. 

Perwakilan Pemkot, DPRD dan Polres Banjarbaru saat menghadiri penilaian lomba Kampung Bebas Narkoba di Cempaka. Foto-apahabar/Fida

apahabar.com, BANJARBARU - Menjadi wilayah yang identik dengan peredaran narkotika, Kelurahan Cempaka dipantau dalam 24 jam. Pantauan tidak hanya dengan CCTV, tapi juga dengan drone.

Diberitakan sebelumnya, Polres Banjarbaru membentuk Posko Kampung Bebas Narkoba di Kelurahan Cempaka, Kecamatan Cempaka. Orang-orang yang bertugas di posko tersebut adalah warga sekitar yang peduli dengan kondisi kampung mereka. Posko ini menjadi sarana edukasi, informasi, interaksi serta media pelaporan untuk upaya rehabilitasi pengguna.

Ketua Posko Kampung Bebas Narkoba, Sibawaihi mengatakan, pihaknya sudah memasang empat kamera pengawas atau CCTV di sejumlah titik yang dinilai rawan penyalahgunaan narkoba, yang mana empat kamera ini aktif 24 jam. 

"Tapi masih perlu tambahan lima unit CCTV lagi untuk diletakkan di wilayah yang dinilai sangat rawan," ungkapnya Rabu (6/9). 

Sibawaihi mengaku sudah memetakan lokasi mana saja yang biasanya dijadikan para pengedar bertransaksi dan menggunakan narkoba.

"Kami sudah hapal dimana saja wilayah peredarannya," kata dia. 

Selain menggunakan CCTV, pihaknya juga menggunakan teknologi drone dalam mengawasi pergerakan pengedar narkoba.

"Hampir setiap hari, petugas dari Polres menerbangkan drone di sekitar sini," katanya.

Semua yang dilakukan, kata Sibawaihi, tidak untuk menakut-nakuti warga melainkan cara agar pemberantasan narkoba dapat maksimal di Cempaka. 

"Agar stigma buruk tentang peredaran narkoba di wilayah Cempaka bisa menghilang. Posko ini juga untuk menyelamatkan generasi muda, kalau perlu jangan sampai ada lagi yang namanya narkoba dan miras di wilayah kami," tukasnya.

Sementara itu, agen Pemulihan di Posko Kampung Bebas Narkoba, Syamsul Arifin mengatakan jika ia melakukan door to door membujuk para pemakai narkoba di Cempaka untuk berhenti. 

"Saya asli kampung sini, jadi saya tahu warga mana saja yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba,” katanya. 

Tentu tak mudah membujuk pemakai untuk mau direhabilitasi, namun Arifin memiliki cara efektif untuk itu, salah satunya pendekatan secara personal. 

"Kita pendekatan ke orang tuanya atau keluarganya dulu, kalau mendukung, tentu akan lebih mudah untuk berbicara dengan yang bersangkutan,” bebernya. 

Setelah berhasil membujuk untuk rehabilitasi di Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Banjarbaru. Arifin tak langsung lepas tangan, ia turut ikut mendampingi dalam prosesnya. 

"Alhamdulillah sekarang sudah ada 10 orang pemakai yang sembuh, dan beraktivitas normal," ungkapnya. 

Bahkan, katanya dari 10 mantan pencandu itu ada yang dulunya seorang pengedar, dan kini sudah bekerja dan menjalani kehidupan pada umumnya.

Meski katanya tidak bisa membantu memberantas habis, namun setidaknya bisa mengurangi jumlah penyalahgunaan narkotika di Kelurahan Cempaka, sudah membuatnya senang. 

"Sebelum terlambat saya harus melakukan perubahan," tuntasnya.