Kalsel

Baru 2 Lembaga Kursus Bersertifikasi, Kadisdik Tabalong Dorong LKP Kembangkan Diri

apahabar.com, TANJUNG – Di Kabupaten Tabalong ada 16 Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) yang terdaftar di…

Oleh Syarif
Kadisdik Tabalong H Mahdi Noor, memberikan arahan kepada peserta Pelatihan Kecakapan Kerja yang dilaksanakan LKP Intensive English Cource. Foto-apahabar.com/Amin

apahabar.com, TANJUNG – Di Kabupaten Tabalong ada 16 Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) yang terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kemendikbud RI.

Dari jumlah itu ternyata baru 2 LKP yang memiliki sertifikasi, yaitu LKP Istikom Sapta Komputer di Kecamatan Murung Pudak dan LKP Sinar Arafah di Kecamatan Jaro.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong, H Mahdi Noor mengatakan, meski belum semuanya bersertifikasi, namun semuanya sudah terdaftar di Dapodik secara nasional. Mereka pun menjalin kerjasama dengan Direktorat Jenderal Vokasi Kemendikbud RI.

Sehingga mereka diberi kegiatan oleh pemerintah pusat untuk menyelenggarakan pendidikan masyarakat.

“Meski masuk Dapodik dan sudah diberi kegiatan oleh pemerintah pusat, saya mendorong agar LKP bisa terus mengembangkan diri dan bersertifikasi,” kata Mahdi saat membuka Pelatihan Kecakapan Kerja (PKK), yang dilaksanakan LKP Intensive English Cource, Jumat (16/10).

Ditambahkan, keberadaan LKP di Tabalong juga tidak merata di seluruh kecamatan yang ada.

Di wilayah selatan Tabalong dari 4 kecamatan hanya 1 LKP, yaitu Kelua Mandiri. Sementara di utara meliputi 5 kecamatan hanya ada 2 LKP.

“Sisanya berada di tiga kecamatan di wilayah tengah, terbanyak di Kecamatan Murung Pudak, tapi ini sesuai dengan jumlah penduduk,” jelas Mahdi.

Terpisah, Ketua LKP Intensive English Cource (IEC),A Fauzi Nor, mengungkapkan kesulitan melakukan akreditasi lembaga ini.

Hal yang paling sulit adalah melengkapi 8 standar pendidikan, khususnya bekerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri.

“Akreditasi ini tidak bisa asal-asalan, kami harus banyak mengumpulkan Portofolio dahulu, tidak saja mempunyai kurikulum dan instruktur yang bagus, tapi LKP itu harus mempunyai mitra dunia usaha dan dunia industri,” jelas Fauzi.

Ditambahkan, mempunyai mitra dunia usaha dan industri menjadi tantangan bagi LKP, tidak semua dunia usaha itu mempercayakan kepada LKP sehingga mengenalkan diri dahulu.

“Saat ini kami sudah bekerjasama dengan PT AJM dan Hotel Aston dan adanya bantuan menyelenggarakan PKK dari pemerintah, memberi keyakinan pada saatnya kami ke depan akan terakreditasi,” jelasnya.

Ujar Fauzi lagi, selain sudah memiliki mitra usaha, bekal lainnya untuk mengajukan akreditasi dengan adanya bantuan menyelenggarakan PKK dari pemerintah.

“Paling lambat tahun depan lembaga kami sudah terakreditasi,” pungkasnya.