Sport

Barito Putera Ditekuk PSIS Semarang, Djajang Nurdjaman Lemas

apahabar.com, BANTUL – Kekalahan Barito Putera dari PSIS Semarang dalam lanjutan BRI Liga 1 di Stadion…

Rafael Oliveira mendapatkan pengawalan ketat dari Muhammad Rio Saputra dalam duel Barito Putera vs PSIS Semarang, Rabu (20/10). Foto: Barito Putera

apahabar.com, BANTUL – Kekalahan Barito Putera dari PSIS Semarang dalam lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Rabu (20/10) malam, sulit diterima pelatih Djajang Nurdjaman.

Barito Putera dikalahkan PSIS Semarang lewat gol semata wayang Jonathan Cantillana di menit 82. Ini merupakan kekalahan ketiga beruntun yang diderita Laskar Antasari.

Gol tersebut berawal dari serangan balik yang diinisiasi Septian David dari kanan lapangan. Bola kemudian dioper ke kotak penalti, tapi gagal dikontrol Komarudin.

Lantas bola liar diselesaikan Jonathan Cantillana yang tak terkawal di depan kotak penalti dengan sepakan mendatar.

Kekalahan itu pun membuat Barito Putera tenggelam papan bawah dengan 4 poin. Seruan pemecatan pelatih Djajang Nurdjaman pun dipastikan semakin kencang disuarakan suporter.

Tidak mengherankan kalau Djajang Nurdjaman tampak lemas, ketika mengikuti jumpa pers setelah pertandingan.

“Kami selalu berusaha, tetapi hasil ini yang harus didapatkan. Saya minta maaf kepada manajemen, suporter dan masyarakat, karena kami kembali kalah," lirih Djadjang.

Sedianya pertandingan berlangsung cukup berimbang. Statistik memperlihatkan PSIS hanya memiliki 54 persen ball possesion.

Barito Putera tercatat melepas 3 shots on target, juga cuma sedikit kalah dari PSIS yang memiliki 5 tembakan tepat sasaran.

Namun pertandingan juga diwarnai kejanggalan keputusan wasit di menit 18, ketika Bagas Kaffa ditekel Muhammad Rio Saputra di kotak penalti PSIS.

Wasit Bachrul Ulum hanya memberi tendangan bebas, seusai berkonsultasi dengan hakim garis. Padahal melalui tayangan ulang, pelanggaran terjadi dalam kotak 16.

“Tidak hanya dalam pertandingan ini saja. Sebelumnya wasit sering merugikan kami. Semua orang sudah melihat di televisi, seharusnya kami sudah mengajukan protes. Saya prihatin dengan wasit Indonesia,” ketus Djajang.

Sementara pelatih PSIS Semarang, Ian Andrew Gillan, enggan membahas kontroversi wasit. Di sisi lain, mereka sedikit diuntungkan lantaran mampu mempertahankan rekor belum terkalahkan.

“Semua keputusan berada di tangan wasit. Lagipula anak-anak bermain penuh semangat. Mereka mau bekerja keras untuk mendapatkan hasil yang lebih baik,” papar Andrew Gillan.

“Secara keseluruhan pemain menjalankan instruksi yang sudah diberikan, kendat mereka masih berusia muda. Situasi ini bagus untuk ke depan,” tandasnya.

Hasil Liga 1: Drama Penalti Tak Dianggap, Barito Putera Ditekuk PSIS Semarang