Bareskrim: Ada Pihak yang Sengaja Tutupi Kasus Gagal Ginjal Akut

Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri, Brigjen Pipit Rismanto mengakui ada sejumlah pihak yang menutupi kasus gagal ginjal akut (GGA)

Bareskrim Polri Gelar Konfrensi pers penangkapan empat tersangka gagal ginjal akut di Cilincing, Jakarta Utara, Senin (30/1/2023). Foto: apahabar.com/Ryan Suryadi

apahabar.com, JAKARTA – Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri, Brigjen Pipit Rismanto mengakui ada sejumlah pihak yang menutupi kasus gagal ginjal akut (GGA) yang menewaskan seorang anak di Jakarta Timur.

Bahkan pihak-pihak tersebut bertindak tidak kooperatif saat hendak menjalani proses pemeriksaan.

“Dari beberapa pihak ini masih agak sedikit tertutup, sehingga kami harus melakukan investigasi agak mendalam. Nanti kita akan lakukan pemanggilan secara resmi,” kata Pipit, Rabu (8/2).

Baca Juga: Bareskrim Panggil Petugas Puskesmas Dalami Kasus Gagal Ginjal Akut

Namun ia masih enggan membeberkan pihak mana yang tidak kooperatif dalam proses pengungkapan kasus GGA yang telah merenggut nyawa seorang anak kecil. Ia menegaskan bahwa pihak yang kooperatif dalam kasus GGA hanya keluarga dari korban, sedangkan pihak lainnya cenderung tidak kooperatif dalam proses penyelidikan yang tengah dilakukan Bareskrim.

“Saat ini anggota kami di lapangan, mungkin mereka belum kooperatif. Bukan, kalau pihak keluarga kooperatif ya, seperti dari pihak puskesmas dan lainnya,” ungkapnya.

Baca Juga: IDAI Tanggapi Kasus Baru Gagal Ginjal Akut: Tunggu Hasil Investigasi

Kendati demikian, ia memastikan akan mengungkap kasus secara terang benderang. Terutama dalam mengurai kronologi hingga rekam medis yang didapat dari pihak Puskesmas maupun rumah sakit yang sempat disinggahi korban.

Untuk itu, ia masih membutuhkan waktu untuk menuntaskan perkara yang menewaskan seorang anak akibat gagal ginjal akut. Terlebih keluarga korban masih dalam masa duka akibat kehilangan anaknya.

“Keluarga kan saat ini sedang berduka, tentunya teman-teman media agak sabar dulu ya,” sebutnya.

Selain itu, ia tak menutup kemungkinan jika nantinya ada penetapan tersangka baru dalam kasus gagal ginjal akut. Hal itu akan didalami setelah adanya proses penyelidikan dalam kasus GGA.

Baca Juga: Dinkes DKI Selidiki Kasus Gagal Ginjal Akut, Satu Anak Tewas

Sebelumnya,kasus gagal ginjal akut (GGA) kembali menelan korban yang berasal dari balita yang berdomisili di Jakarta Timur. Semula, korban mengalami demam pada akhir Januari 2023 lalu, dan diberikan obat penurun demam bernama Praxion yang dibeli di apotek.

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengaku tengah menyelidiki laporan kasus gagal ginjal akut (GGA) yang menewaskan seorang anak di Pasar Rebo, Jakarta Timur. Sebab Dinkes menemukan dua kasus GGA yang tengah ditinjau secara epidemiologi.

"Memang benar, kasus meninggal satu orang, dan kami masih dalam proses pengumpulan informasi," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia, Minggu (5/2).