pasar murah

Bapanas Luncurkan Gerakan Pangan Murah untuk Menjaga Inflasi

Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyelenggarakan program Gerakan Pangan Murah (GPM) dengan berkolaborasi kepada Pemerintah.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi (Foto:apahabar.com/Daffa)

apahabar.com, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyelenggarakan program Gerakan Pangan Murah (GPM) berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menegaskan program tersebut digelar di 342 titik di 301 kabupaten atau kota di seluruh Indonesia. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga kestabilan harga pangan di pasaran.

"Jadi kita hari ini perlunya kolaborasi, jadi kolaborasi end to end dari hulu, produksi, kemudian bagaimana logistik mengirim ke pelanggan atau masyarakat Indonesia," ujar Arief kepada wartawan dalam acara GPM di Jakarta, Senin (26/3).

Arief menambahkan, "Negara kita merupakan negara kepulauan, sehingga disini ada Kementerian Perhubungan yang membantu saya untuk memindahkan dan mengirimkan stok-stok dari daerah-daerah," tambahnya.

Baca Juga: Jaga Daya Beli Masyarakat, Bapanas Gelar Pasar Murah di 341 Titik

Selanjutnya mengenai daya beli, Arief menekankan tentang pentingnya menjaga inflasi. Inflasi yang terjaga membuat perekonomian negara dapat tumbuh dengan baik.

"Apabila pertumbuhan ekonomi lebih tinggi daripada inflasi itu adalah yang baik. Tetapi pada saat pertumbuhan ekonominya lebih rendah daripada tingkat inflasi, itu artinya daya beli masyarakatnya turun," ujar Arief.

Sementara terkait dengan pasokan bahan pangan, Arief menegaskan hal itu didukung oleh Kementerian Pertanian. Dan saat ini, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sedang berada di NTB untuk mempersiapkan kebutuhan beras.

"Untuk memastikan berapa produksi padi disana. Tadi Eselon 1-nya ada disini menyampaikan bahwa produksi dalam negeri ini menjadi salah satu kunci," ungkapnya.

Baca Juga: Tekan Inflasi saat Iduladha, Bulog Samarinda Gelar Pasar Murah

Lebih jauh, Arief menjelaskan inflasi di bulan Mei 2023 terjaga di level 4 persen year on year (YoY). Hal ini, salah satunya disumbang oleh harga pangan di tingkat konsumen yang terpantau stabil.

Selain itu, terang Arief, kestabilan inflasi terwujud berkat kerja sama semua pihak, baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Termasuk semua stakeholder dari hulu hingga hilir utama di bidang pangan.