Banyak Warga Terjatuh, Turunan Curam Jembatan Bromo Dikeluhkan

Telah menimbulkan banyak korban jatuh, Jembatan Pulau Bromo di Mantuil Banjarmasin dinilai memiliki turunan yang amat curam. 

Jembatan Bromo. Foto: apahabar.com/Bahaudin Qusairi

apahabar.com, BANJARMASIN - Jembatan Pulau Bromo di Mantuil Banjarmasin dinilai memiliki turunan yang amat curam. Persoalan itu lantas menjadi keluhan oleh banyak warga. Mereka ingin oprit jembatan dibuat landai telah disampaikan saat reses anggota DPRD Banjarmasin.

Angah, warga Pulau Bromo membeberkan, sudah ada puluhan pengendara menjadi korban akibat kecuraman oprit jembatan Bromo.

"Kebanyakan yang kecelakaan orang luar. Kalau orang sini (Pulai Bromo) kami sudah mahir. Walaupun tetap harus hati-hati,” ujar pria 50 tahun itu.

Oleh karena itu, Ia berharap Pemko dapat memperbaiki kondisi oprit jembatan agar pengendara dapat melintas dengan nyaman.

Anggota Komisi III DPRD Banjarmasin, Afrizaldi membenarkan perihal keluhan warga. 

"Terlebih ketika hujan, turunan jembatan menjadi licin. Banyak warga yang tergelincir, lalu menyebabkan kecelakaan. Warga ingin agar kami mengevaluasi hal itu," ungkapnya.

Sebagai tindaklanjut, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu berjanji, dalam waktu dekat bakal memanggil Dinas PUPR Banjarmasin, membicarakan masalah tersebut.

"Apakah nanti solusinya akan menambah jarak atau ruang turunan itu agar tidak curam, atau seperti apa nantinya akan kami bicarakan. Ini menjadi permasalahan yang harus diselesaikan bersama," paparnya.

Selain itu, Afrizaldi juga mengaku mendapat aspirasi terkait kelanjutan akses titian di Pulau Bromo.

Seperti diketahui, saat ini perbaikan akses titian sudah rampung sepenuhnya. Titian yang compang-camping kini sudah diganti dengan kayu ulin yang kokoh.

Digadang-gadang, nantinya lantai titian bakal dilanjutkan dengan cor beton, dipagar, serta pemasangan penerangan jalan umum (PJU).

"Ini juga menjadi perhatian kami. Dan akan kami teruskan ke Pemkot Banjarmasin," ujarnya.

Karena jika tidak dilanjutkan, dia khawatir apa yang sudah dikerjakan jadi tidak maksimal. Dan papan-papannya justru rusak lagi.

"Warga yang tinggal di Pulau Bromo, juga warga Banjarmasin. Mereka harus mendapatkan hak yang sama," tekannya.

"Jangan sampai terjadi kecemburuan sosial, terjadi ketidakmerataan pembangunan dan lain sebagainya," tutupnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah pun angkat bicara.

Dia mengaku siap menerima aspirasi masyarakat. Dia berjanji mencoba mengevaluasi kembali terkait turunan Jembatan Pulau Bromo.

Di sisi lain, Suri mengatakan, bahwa pembangunan jembatan mengacu dengan desain yang ada.

Kalau pun bila hendak melandaikan turunan jembatan, menurutnya perlu melihat beberapa aspek.

"Pertama soal ketersediaan lahan dan kedua terkait teknis. Nanti, kami evaluasi lagi. Kami berterima kasih atas masukan dari masyarakat, selaku pemakai jembatan," ujarnya.

Mengacu dari hasil pemeriksaan terdahulu, menurut Suri, seusai jembatan itu dibangun mesti ada proses pemeliharaan.

"Jadi nanti akan kami coba lihat lagi. Yang pasti untuk kenyamanan dan sisi keamanan masyarakat akan terus kami perhatikan," janjinya.

Disinggung terkait rencana lanjutan atau peningkatan pembangunan akses titian, Suri bilang, hal itu sudah diusulkan.

Hanya saja saat ini, pihaknya merasa perlu melihat dahulu kondisi keuangan dinasnya. Lantaran saat ini, dinasnya juga terdampak refocusing atau pergeseran anggaran.

"Setelah itu, baru kami tindaklanjuti. Secara desain, untuk peningkatan pembangunan itu sudah ada," tandasnya.