Kalteng

Banyak Pasar Mingguan di Muara Teweh Perlu Perhatian

apahabar.com, MUARA TEWEH – Pasar tradisional merupakan cerminan perekonomian masyarakat karenanya sangat penting untuk tetap dirawat,…

Ilustrasi. Foto-net.

apahabar.com, MUARA TEWEH – Pasar tradisional merupakan cerminan perekonomian masyarakat karenanya sangat penting untuk tetap dirawat, diperhatikan bahkan direhab atau di bangun kembali.

Saat ini pula masih banyak pasar tradisional yang sudah di bangun oleh warga desa dengan menggunakan dana dari alokasi dana desa dan dana desa (ADD/DD), bahkan hampir di semua desa.

Namun begitu, masih ada pasar tradisional yang tidak menjadi program perencanaan dan pada akhirnya mengalami kerusakan karena di makan jaman.

Oleh karena itu, perlu perhatian serius dari pemerintah daerah melalui dinas terkait. Hal tersebut diungkapkan oleh legislator DPRD Barito Utara, Sunario SH.

Dari hasil reses dalam daerah, masih ada beberapa pasar tradisional yang perlu mendapat sentuhan pemerintah daerah. Dan salah satunya adalah pasar mingguan di Desa Sikui, Kecamatan Teweh Baru.

Menurutnya, pasar ini sudah berdiri sejak puluhan tahun silam dan belum mendapatkan jatah di renovasi atau perbaikan sehingga kelihatan tidak layak.

Apalagi, selain pasar ini berada di pinggir jalan negara juga banyak warga dari desa sekitarya membeli kebutuhan pokok di pasar mingguan tersebut.

“Kondisi pasar mingguan di Desa Sikui, sangat mengkhawatirkan, karena bangunan pasar tersebut hampir roboh,” kata Sunario.

Kepada Desa Sikui, Saperani menerangkan, bangunan pasar mingguan yang dibangun pada tahun 1992 ini sangat mengkhawatirkan untuk digunakan.

Pasalnya, tiang yang menopang atap los pasar tersebut saat ini miring, sehingga, para pedagang enggan untuk menempati bangunan pasar tersebut.

Menurutnya, kondisi pasar Sikui perlu segera dilakukan perbaikan karena bangunan pasar yang terbuat dari kayu ini, sudah miring, selain itu atap pasar hanya ditopang empat tiang yang menancap ke tanah. Sedangkan tiang lainnya merupakan tiang gantung.

Lebih jauh ia mengungkapkan, dengan kondisi tersebut, para pedagang memilih lokasi yang lebih aman,yakni di sekitar bangunan tersebut. Bahkan, para pedagang meluber hingga pinggir jalan utama.

Untuk itu, pemerintah desa akan melakukan rehab atas bangunan pasar tersebut. namun pihaknya masih berkoordinasi dengan pemerintah daerah, agar pembangunan tersebut lebih pespresentatif dan fungsional.

Untuk jumlah pedagang, kata dia, di pasar mingguan Desa Sikui ini mencapai 100 lebih pedagang. Sementara untuk pembeli di pasar tersebut bukan hanya warga desa Sikui, bahkan desa tetangga seperti Hajak, Pandran Jari, dan komplek sawit kemitraan yang berada di lokasi perusahaan.

Alasan mereka lebih memilih desa Sikui, karena lebih dekat dibanding pasar yang ada di ibu kota kabupaten dan Pasar Kandui

Baca Juga: Dirut PDAM Muara Teweh Ancam Denda Rp 2 Juta Bagi Pelanggan Nakal

Baca Juga: RSUD Barito Utara Angkat Bicara Soal Kaburnya Pasien yang Diduga Mengidap AIDS

Reporter: Ahc17
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin