Bantu Suami, IRT di Banjarbaru Pilih Jadi Pengrajin Rajutan Binaan BRI

Bantu perekonomian keluarga, seorang ibu rumah tangga (IRT) di Banjarbaru, Retno Esty, memilih menjadi pengrajin rajutan.

Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Banjarbaru, Retno Esty, memilih menjadi pengrajin rajutan. Foto-apahabar.com/Muhammad Robby

apahabar.com, BANJARMASIN - Bantu perekonomian keluarga, seorang ibu rumah tangga (IRT) di Banjarbaru, Retno Esty, memilih menjadi pengrajin rajutan.

"Saya fokus di kerajinan rajutan seperti tas, topi, baju bayi, sarung bantal dan lain-lain," ucap Retno kepada apahabar.com, belum lama tadi.

Sebelum memilih kerajinan rajutan, ia sempat berbisnis kue. Namun hanya sebentar lantaran tidak mendapatkan izin dari suami.

"Tetapi setelah bisnis suami menurun, maka saya berinisiatif memulai usaha kembali pada 2009. Jadi niat awal memang untuk membantu perekonomian keluarga," katanya.

Totebag buatan Retno Esty. Foto-Istimewa

Awal mula merintis usaha, ia mengalami kendala dalam hal pemasaran.

Maklum, kala itu ia belum mengerti betul cara memasarkan produk di media sosial (medsos).

"Kalau ditanya lika-liku yaitu terkait pemasaran," ujarnya.

Seiring berjalannya waktu, ia pun mulai mempelajari strategi pemasaran di Facebook (FB) dan Instagram (IG).

"Alhamdulillah sekarang saya sudah bisa menjual produk ke Jawa, Jakarta dan Yogyakarta," sebut wanita berusia 50 tahun itu.

Meski begitu, ia masih kesulitan memasarkan produk di marketplace seperti Shopee, Lazada dan Tokopedia.

"Karena kalau marketplace harus ada admin," bebernya.

Sepatu rajut buatan Retno Esty. Foto-Istimewa

Dalam sebulan, ia mampu menjual 5-10 buah produk besar dan 40-50 buah produk kecil.

Adapun produk besar meliputi baju, sarung bantal dan tas. Sedangkan produk kecil seperti gantungan kunci, topi dan lainnya.

Saat ini, ia meraup profit Rp500 ribu hingga Rp1,5 juta per bulan.

"Saat ini mulai merangkak naik mas. Padahal sebelum pandemi bisa mencapai Rp2,5 juta per bulan," ujarnya.

Sementara itu, sang suami, Agus Widya Dahrie mengaku sangat mendukung istrinya menjalankan bisnis.

Bahkan, ia membelikan handphone agar sang istri mudah dalam memasarkan produk. 

"Tujuannya agar dia lebih mudah mengontrol Facebook," tutupnya.