tanah bumbu

Banteng Borneo Perjuangan Dorong Kepolisian untuk Memproses Edy Mulyadi

apahabar.com, BATULICIN – Perkumpulan Banteng Borneo Perjuangan (BBP) melakukan silaturrahmi dan menyampaikan sikap terkait pernyataan kontroversial…

Perkumpulan Banteng Borneo Perjuangan saat bersilaturrahmi ke Polres Tanah Bumbu. Foto-Istimewa.

apahabar.com, BATULICIN – Perkumpulan Banteng Borneo Perjuangan (BBP) melakukan silaturrahmi dan menyampaikan sikap terkait pernyataan kontroversial yang mengarah kepada penghinaan warga Kalimantan oleh Edy Mulyadi ke Polres Tanah Bumbu Polda Kalsel.

Kedatangan mereka langsung diterima Kapolres Tanah Bumbu, AKBP Tri Hambodo, di ruangan kerjanya, Senin (24/1).

Dalam kesempatan itu, Ketua Banteng Borneo Perjuangan, H Abdul Alif, juga mendorong kepada pihak kepolisian untuk segera menangkap Edy Mulyadi serta memprosesnya.

“Hari ini kami melakukan silaturahmi ke Kapolres Tanah Bumbu sekaligus menyampaikan sikap serta dorongan ke polisi untuk memproses Edy Mulyadi,” ungkap Ketua BBP, H Abdul Alif.

Abdul Alif mengatakan dorongan untuk memproses hukum yang mereka sampaikan adalah bentuk rasa kekecawaan yang telah dilakukan Edy Mulyadi.

“Ucapan Edy Mulyadi telah menyakiti Kalimantan dan mencederai NKRI,” tukasnya.

Sebelumnya sebuah video pendek bernada penghinaan terhadap Kalimantan viral di media sosial.

Dalam video itu, seorang pria bernama Edy Mulyadi diduga telah menghina Ibu Kota Negara (IKN) yang baru ke Penajam Pasir Utara, Kalimantan Timur (Kaltim). Ia menyebut sebagai tempat jin buang anak.

Video itu viral di media sosial, twitter hingga grup WhatsApp, Minggu (23/1/2022).

"Bisa memahami enggak, ini ada sebuah tempat elite punya sendiri yang harganya mahal. Punya gedung sendiri lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak," kata Edy dalam video yang beredar luas.

Bahkan Edy Mulyadi sempat nyaleg dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyebut pasar bagi IKN adalah kuntilanak dan genderuwo.

"Pasarnya siapa. Kalau pasarnya kuntilanak, genderuwo ngapain ngebangun di sana," kata dia.

Untuk menguatkan pendapatnya, Edy Mulyadi menanyakan lokasi tempat tinggal di mana rekan yang ada di sebelahnya berada.

"Enggak ada, nih sampean tinggal di mana?" ungkapnya.

"Mana mau tinggal di Gunungsari pindah ke Kalimantan Panajam sana untuk beli rumah di sana," sambungnya.