Bank Kalsel

Bank Kalsel Pamer Kinerja Positif 2022, Simak Penjelasan Hanawijaya

apahabar.com, BANJARMASIN – Pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini, menuntut industri perbankan untuk berbenah dan bertransformasi,…

Oleh Syarif
Bank Kalsel, Direktur Umum Bank Kalsel, Hanawijaya, Kinerja Positif Bank Kalsel, apahabar.com

apahabar.com, BANJARMASIN – Pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini, menuntut industri perbankan untuk berbenah dan bertransformasi, serta beradaptasi dengan kemajuan zaman.

Situasi disrupsi digital hingga ketidakjelasan kondisi ekonomi global yang saat ini melanda tidak hanya Indonesia namun juga dunia, tentunya harus disikapi dengan cermat dan bijak.

Inisiatif strategis yang konkret dan wajar, baik jangka pendek maupun jangka panjang, perlu dirumuskan dan dievaluasi secara berkala guna memberikan capaian optimal terhadap hasil yang diharapkan.

Tidaklah mudah bagi Bank Kalsel untuk menghadapi tantangan sekaligus menjaga amanah Pemegang Saham untuk turut berkontribusi terhadap pengembangan perekonomian daerah.

Oleh sebab itu, evaluasi secara berkala sangat penting dilakukan untuk memastikan dan memonitor strategi bisnis yang telah ditetapkan, dapat berjalan secara optimal.

Langkah-langkah strategis yang telah ditetapkan oleh Bank Kalsel di tahun 2022, sejauh ini telah berhasil memberikan hasil positif terhadap kinerja. Adapun strategi tersebut diterjemahkan dalam tiga fokus strategi.

Pertama, Optimalisasi Pendapatan, sebagai upaya mempertahankan rentabilitas dalam tingkatan wajar, dimana salah satunya adalah dengan menjaga dan meningkatkan performa aset-aset Bank yang potensial mendukung pendapatan bisnis.

"Bank Kalsel berhasil menunjukkan hasil menggembirakan. Posisi Aset per 31 Maret 2022 adalah sebesar Rp17,57 triliun, mampu tumbuh sebesar 9,49% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp16,04 triliun (yoy). Hal ini juga ditunjang dari meningkatnya Dana Pihak Ketiga (DPK), dimana per 31 Maret 2022 mampu mencatatkan sebesar Rp14,51 triliun atau tumbuh 9,69% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp13,23 triliun (yoy)," beber Hanawijaya, selaku Direktur Utama Bank Kalsel.

Kedua, Efisiensi Biaya, yakni meminimalkan/mengoptimalkan pos-pos pengeluaran berdasarkan skala prioritas. Biaya-biaya yang akan dikeluarkan disusun berdasarkan skala prioritas, yang memang penting dan berdampak dalam mendukung kinerja bank.

"Strategi ini berhasil memberikan dampak efektif dalam kinerja kami, dimana per 31 Maret 2022, Bank Kalsel mampu mencatatkan BOPO sebesar 69,32% dibanding tahun sebelumnya sebesar 69,94% (yoy). Hal ini menunjukkan, Bank Kalsel telah berhasil menekan biaya-biaya yang timbul sesuai dengan skala prioritas yang dibutuhkan perusahaan. Imbas dari langkah ini, per 31 Maret 2022 Bank Kalsel berhasil mencatatkan Laba sebesar Rp137,58 miliar lebih tinggi dibandingkan perolehan pada tahun sebelumnya sebesar Rp121,49 miliar (yoy) atau tumbuh sebesar 13,24%" terang Hanawijaya.

Yang ketiga, Menjaga Kualitas Kredit yang berkualitas baik dan mengoptimalkan penagihan. Hal ini penting dilakukan dalam rangka memastikan kinerja kredit Bank Kalsel selalu berada dalam kondisi comply.

"Untuk kredit dan pembiayaan, Bank Kalsel mampu mencatatkan sebesar Rp11,47 triliun di posisi 31 Maret 2022, dengan kontribusi Kredit Konsumtif sebesar 53,98%, Investasi sebesar 29,41% dan Modal Kerja 16,61%. Catatan tersebut meningkat 3,02% (yoy) apabila dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar Rp11.13 triliun. Raihan ini turut menjadi salah satu faktor keberhasilan Bank Kalsel dalam menjaga Peringkat Komposit di level 2, dimana NPL (gross) berada di posisi 3,66% lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya yakni 3,69% (yoy). Ini mengindikasikan, Bank secara umum Sehat," tukas Hanawijaya.

Atas pencapaian kinerja tersebut, tentunya patut disyukuri, dimana meskipun banyak dipengaruhi oleh keadaan ekonomi global yang tidak menentu, kondisi kinerja keuangan Bank Kalsel tetap mampu bertumbuh positif.

Upaya pemenuhan Modal Inti Minimum (MIM) yang ditetapkan regulator sebesar Rp3 triliun per 31 Desember 2024, menunjukkan progress yang positif, dimana per 31 Maret 2022 mencatatkan Modal Inti sebesar Rp1,89 triliun, tumbuh 3,86% dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,82% (yoy).

"Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh Pemegang Saham, Gubernur dan Bupati/Walikota se-Kalimantan Selatan yang senantiasa memberikan dukungan, khususnya dalam upaya pemenuhan kewajiban yang ditetapkan regulator. Tak terkecuali juga kepada DPRD Provinsi maupun Kabupaten/Kota se-Kalsel. Besarnya dukungan ini menjadikan kami semakin optimis mampu memenuhi ketetapan regulator, sekaligus memacu kami untuk berkomitmen memberikan layanan terbaik kepada masyarakat, sebagaimana tagline kami Setia Melayani, Melaju Bersama," pungkas Hanawijaya.