Kalsel

Banjir Reda, Warga Tapin Waspada DBD Mematikan

apahabar.com, RANTAU – Sungai Tapin sudah normal, namun bahaya tetap mengintai warga. Pasca-banjir di musim penghujan…

 Halaman SDN Kupang di Tapin sudah seperti objek rekreasi air. Kemarin, ratusan murid di sana diliburkan karena banjir. Foto diambil pada Kamis 2 Januari 2020 pagi. Foto-apahabar.com/Fauzi Fadillah

apahabar.com, RANTAU – Sungai Tapin sudah normal, namun bahaya tetap mengintai warga.

Pasca-banjir di musim penghujan ini banyak air menggenang di mana mana.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tapin, Alfian Yusuf mengimbau agar tetap waspada dengan penyakit demam berdarah.

Masyarakat musti menjaga lingkungan dan membasmi sarang sarang nyamuk terlebih di sekitar rumah masing masing.

“Sebagaimana sering kita sampaikan kepada masyarakat untuk memakai cara 3 M (menguras, menutup dan menimbun),” ujarnya kepada apahabar.com, Jumat (3/1) siang.

Selama musim penghujan ini, Dinkes Tapin sudah melakukan fogging atau pengasapan untuk membasmi jentik jentik nyamuk.

Tindakan fogging diambil setelah laporan masuk dari puskesmas di kecamatan masing masing untuk membasmi nyamuk Aedes Aegypti pembawa DBD.

Bahaya DBD tak main-main. Selama kurun waktu 2019 dari Januari sampai Desember ada sekitar 54 orang dan 1 orang meninggal.

“Harapannya untuk 2020, Dinkes Tapin mampu untuk menekan angka terdampak penyakit DBD,” jelas dia,

Sementara, terkait banjir sudah berangsur surut sejak pukul empat subuh tadi. Debit air Sungai Tapin sudah kembali normal yang sebelumnya mencapai siaga satu.

“Iya, status Sungai Tapin sudah normal namun kita harus tetap siaga,” ujar Kasubid Kesiapsiagaan BPBD Tapin, Khairani kepada apahabar.com, pagi tadi.

Baca Juga: Banjir di Tapin, PLN: Antisipasi Bahaya Listrik dengan 5 Langkah Aman

Baca Juga: Tim BPBD Tapin Tak Ingin Kalah dengan Dingin dan Banjir

Reporter: Fauzi Fadillah
Editor: Fariz Fadhillah