Kalsel

Banjir Parah di Tala: Ratusan Rumah hingga Jalan Nasional Terendam

apahabar.com, PELAIHARI – Intensitas hujan yang tinggi dalam dua hari terakhir membuat sejumlah desa di Kabupaten…

Banjir di Tala merendam ratusan rumah dan jalan nasional. Foto-Istimewa

apahabar.com, PELAIHARI – Intensitas hujan yang tinggi dalam dua hari terakhir membuat sejumlah desa di Kabupaten Tanah Laut (Tala) terendam banjir.

Data diterima apahabar.com hingga Sabtu (11/9) pukul 17:00 Wita, banjir merendam Desa Kintapura, Pandansari, Kintap, Kintap Kecil, Mekarsari, dan Sungai Cuka.

Kemudian, banjir juga merendam Desa Sungai Baru, Asam-Asam, Sukaramah, Mekarsari, Kintapura dan Pandansari. Semua desa itu berada di Kecamatan Kintap, Jorong, dan Penyipatan.

“Sebagian sudah mengalami penurunan debit air. Mulai surut di wilayah Mekarsari, Sungai Cuka,” ujar Kabid Damkar Tala Tony Permana.

Pihaknya, kata Tony, sudah menerjunkan anggota ke lokasi banjir untuk melakukan evakuasi dan penyaluran logistik, terutama di lokasi yang banjirnya cukup tinggi, seperti Desa Sungai Cuka yang menggenangi jalan nasional.

Kawasan lain yang terendam cukup parah berada di Desa Sukaramah, Kecamatan Panyipatan. Banjir di kawasan itu sempat membuat arus lalu lintas di jalan nasional lumpuh.

Sementara banjir di wilayah Desa Kintapura dan Kintap Kecil juga belum surut. Lokasi ini kabarnya menjadi titik banjir terparah.

Kepala Desa Kintapura, Husaini, mengatakan korban banjir di wilayahnya berjumlah 561 orang. Tak hanya itu, 161 rumah terendam, dan total 177 kepala keluarga terdampak.

“Hingga kini warga di sana masih bertahan di rumah masing-masing,” kata Husai.

Kondisi serupa juga terjadi di Desa Mekarsari. Kepala Desa Mekar Sari, Witono, mengungkap sedikitnya ada 17 rumah warga di RT 2 yang terendam banjir dengan kedalaman kurang lebih satu meter.

“Sebagian warga yang terdampak banjir masih bertahan di rumah mereka masing-masing dan ada juga yang mengungsi ke rumah saudara,” ucapnya.

Dia berkata banjir kali ini merupakan yang terparah. Salah satu penyebabnya karena intensitas hujan yang sangat tinggi dalam beberapa waktu terakhir.

“Banjir Sampai ke Jalan Ahmad Yani Desa Sungai Cuka,” ucap Witono.