Tak Berkategori

Banjir Kelilingi Batola, Relawan Berjibaku Evakuasi Lansia

apahabar.com, MARABAHAN – Perjuangan demi kemanusiaan diperlihatkan relawan Barito Kuala (Batola), Kalsel atas korban banjir. Tepatnya…

Evakuasi seorang lansia yang terdampak banjir di Desa Bangkit Baru, Kecamatan Mandastana, Jumat (15/1). Foto-Istimewa

apahabar.com, MARABAHAN – Perjuangan demi kemanusiaan diperlihatkan relawan Barito Kuala (Batola), Kalsel atas korban banjir.

Tepatnya saat mengevakuasi warga lanjut usia yang terjebak banjir di Desa Bangkit Baru, Kecamatan Mandastana, Jumat (15/1).

Mandastana termasuk salah satu kecamatan di Batola yang merasakan dampak banjir paling parah, selain Jejangkit dan Alalak.

Dalam beberapa hari terakhir, ratusan rumah warga terendam air dengan kedalaman antara 60 hingga 80 sentimeter.

Memang sebagian warga masih bertahan di rumah masing-masing. Agar dapat beristirahat, tempat tidur ditinggikan menggunakan balok kayu. Demikian pula tumpukan gabah kering giling.

Namun tak sedikit pula masyarakat yang membutuhkan dievakuasi, karena sudah tidak tersedia lagi tempat tinggi di dalam rumah.

Salah seorang di antaranya adalah lansia yang sedang sakit di Desa Bangkit Baru. Wanita berusia sekitar 70 tahun itu dievakuasi, Jumat (15/1) sore.

Pengevakuasian lansia tersebut dilakukan beberapa orang relawan Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) dari Seman Fire, polisi, Taruna Siaga Bencana (Tagana), dan pihak keluarga.

Masih menggunakan kasur sebagai alas, lansia itu diangkat ke dalam jukung, sebelum dibawa menyeberangi sungai selebar kurang lebih 10 meter.

Setibanya di seberang, pihak keluarga membawa lansia tersebut menggunakan mobil ke rumah sang anak di Kecamatan Cerbon.

“Kami berterima kasih kepada Kapolsek Mandastana dan anggota, Tagana dan masyarakat sekitar yang telah membantu evakuasi,” papar Ahmad, salah seorang anggota keluarga.

Sebelumnya relawan dari BPK Raja Tumpang, juga mengevakuasi seorang ibu yang segera melahirkan di Desa Cahaya Baru, Kecamatan Jejangkit.

Evakuasi dilakukan menggunakan perahu buatan yang terbuat dari rangkaian jeriken. Meski menggunakan peralatan sederhana, relawan tetap semangat memberikan bantuan.

Selain di Mandastana dan Jejangkit, sejumlah warga Alalak juga mulai dievakuasi. Mereka dibawa menggunakan puluhan mobil, serta dibantu TNI dan Polri, serta relawan.

Banjir terparah di Alalak terjadi Desa Semangat Bakti, Semangat Karya, Sungai Lumbah dan Tatah Masjid, serta Kelurahan Handil Bakti.

Untuk warga yang tidak memiliki tempat tinggal sementara, disediakan tempat pengungsian di Gedung Serba Guna Kecamatan Alalak.

“Proses evakuasi sudah berlangsung sejak, Kamis (14/1). Evakuasi terus berlangsung,” jelas Muhammad Sya’rawi, Camat Alalak.

Sementara hampir semua relawan, terutama dari kecamatan yang tidak terdampak banjir, bersiaga di Posko Penanggulangan Banjir Batola di Komleks Mahatama, Desa Puntik Tengah, Kecamatan Mandastana.

Mereka tergabung bersama puluhan anggota TNI dan Polri, Dinas Kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tagana, dan PMI Batola.

Sejumlah relawan membawa seorang ibu yang segera melahirkan di Desa Cahaya Baru, Kecamatan Jejangkit. Foto-Istimewa