Kalsel

Banjir Kalsel Meluas, Kemensos RI Kirim Bantuan 10 Kontainer Logistik

apahabar.com, BANJARMASIN – Banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali jadi perhatian Pemerintah Pusat. Wilayah terdampak banjir…

Kementerian Sosial RI mengirim bantuan logistik sebanyak 10 kontainer untuk banjir di Kalsel. Foto: Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali jadi perhatian Pemerintah Pusat.

Wilayah terdampak banjir Kalsel yang kian meluas membuat jumlah pengungsi pun turut bertambah.

Alhasil, kondisi ini harus membuat Kementerian Sosial RI mulai mengirim bantuan logistik seperti perlengkapan keluarga, makanan dan bahan pokok lain ke Kalsel.

Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Dinsos Kalsel, Achmadi bilang total bantuan yang dikirim Kemensos sebanyak 10 container.

"Sejak kemarin (30/11) sudah diberangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok," katanya saat dihubungi apahabar.com, Rabu (1/12).

Perkiraan, bantuan ini bakal tiba di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin sekitar 3-4 hari lagi.

"Semoga saja tidak ada kendala di perjalanan," ucapnya.

Selain itu, dapur umum dari Kemensos, kata dia, juga sudah dipasang di Kabupaten HST.

Sejauh ini, Achmadi memastikan bahwa persediaan logistik di Dinsos Kalsel masih aman.

Bantuan dari Kemensos ini rencananya bakal difokuskan ke seluruh kabupaten kota di Kalsel. Mengingat, prediksi puncak banjir baru akan terjadi pada Februari-Maret 2022 mendatang.

"Jadi untuk logistik Kalsel kemungkinan masih aman dalam jangka panjang," ujarnya.

Banjir di Kalse kini semakin meluas. Tiga kawasan Hulu Sungai; Utara, Tengah, dan Selatan pun kini sudah mulai merata direndam banjir. Disusul Balangan dan Tabalong.

Data sementara yang dikumpulkan BPBD sampai Selasa (30/11) pukul 22.00 Wita, sudah ada 8.636 kk/25.149 jiwa dari 121 desa di 32 kecamatan terdampak.

Banjir berdampak terhadap 7.666 unit rumah. Sehingga membuat 4.490 orang harus mengungsi.

Tak ketinggalan pula 110 fasilitas umum seperti rumah ibadah, sekolah dan lainnya serta 10 unit jembatan mengalami rusak.

Kawasan terparah masih terjadi di HST dengan merendam 10 kecamatan; Hantakan, Haruyan, Benawa, Barabai, Batang Alai Timur, Batang Alai Selatan, Limpasu, Pandawan, Labuanamas Selatan, dan Labuanamas Utara.

Sementara di HSU mencatat ada 8 kecamatan terdampak, HSS dan Balangan masing-masing kecamatan, serta di Balangan yang merendam 4 kecamatan.